EmitenNews.com - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dapat tugas baru lagi dari Presiden Joko Widodo. Menko LBP ditunjuk mengepalai tim khusus yang dibentuk Presiden Jokowi, untuk mempercepat realisasi investasi Uni Emirat Arab (UEA) di Indonesia. Tim teknis itu terdiri dari tim yang menangani investasi melalui Indonesia Investment Authority (INA atau Lembaga Pengelola Investasi/LPI) dan investasi langsung.


"Kemarin Bapak Presiden sudah buat tim. Tim teknis urusan INA itu oleh Pak Erick Thohir (Menteri BUMN) dan investasi langsung (FDI) dipegang kami, Kementerian Investasi, dan sebagai komandannya yaitu Menko Maritim dan Investasi Pak Luhut karena beliau adalah Menkonya," kata Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers daring di Jakarta, Kamis (11/11/2021).


Menurut Bahlil, pihaknya telah menjabarkan strategi yang akan dilakukan untuk bisa mempercepat realisasi investasi UEA senilai USD44,6 miliar itu. Kementerian Investasi juga sudah membentuk satuan tugas (task force) untuk menangani belasan proyek investasi tersebut dari awal hingga akhir.


"Jadi nanti Pemerintah Indonesia, dalam hal ini Kementerian Investasi, akan mendatangi itu perusahaan, nanti seluruh perizinannya kita yang urus. Seluruh masalah dalam negerinya kita urus. Urusan mereka adalah membawa teknologi, membawa modal dan membawa pasar," kata mantan Ketua Umum Hipmi ini.


Bahlil menyebut hal itu dilakukan agar ada kolaborasi dalam upaya mempercepat realisasi investasi. Pemerintah Indonesia tidak bisa lagi hanya duduk di belakang meja untuk bisa dapat investasi. "Kami di Kementerian Investasi, polanya adalah menjemput bola, bukan menunggu bola. Karena rakyat dan negara akan mendapatkan multiplier effect ketika mereka sudah bisa beroperasi. Kalau baru komitmen, dapat izin, itu belum selesai."


Menteri Bahlil memastikan akan mengawal realisasi investasi mulai dari financial closing, pembangunan infrastruktur hingga kemudian bisa berproduksi. "Kita kawal terus, jangan diganggu-ganggu, jangan ada hantu-hantu yang main di lapangan ganggu ini barang. Kalau nggak, bagaimana bisa jalan. Kita kawal sampai dia produksi, baru kita lepas."


UEA masih berada di urutan ke 20-an dalam daftar negara yang paling banyak berinvestasi di Indonesia. Pemerintah mendorong agar investasi UEA bisa terus meningkat sehingga negara Timur Tengah itu bisa masuk dalam daftar lima besar investor utama Indonesia.


Namun, Menteri Bahlil mengakui, aturan di Indonesia memang masih berbelit. Namun, di sisi lain, tidak mudah meyakinkan investor UEA untuk menanamkan modal di Tanah Air. Karena karakteristik investor UEA bisa dibilang merupakan kombinasi dari semua investor yang sudah pernah ditemuinya mulai dari investor Jepang, China, AS, Korea hingga Eropa.


“Harus ada ikatan khusus untuk bisa membangun hubungan dengan investor UEA. Di samping itu, mereka juga sangat berkomitmen terhadap lingkungan. Jadi, ini gabungan, makanya tidak gampang," kata Menteri Investasi Bahlil Lahadalia. ***