Lahir Perkumpulan Penyalur Kedelai Nasional, Ini Harapan Bapanas
                                    Pengrajin tahu - tempe mengolah kedelai. dok. RRI.
EmitenNews.com - Perkumpulan Penyalur Kedelai Nasional (PPKN) diminta dapat berkontribusi dalam mengendalikan harga kedelai. Badan Pangan Nasional (Bapanas) berharap melalui asosiasi yang baru saja berdiri itu, akan lebih memudahkan pemerintah untuk membentuk dan mensosialisasikan kebijakan.
"Poin utama mengendalikan harga, PPKN dari orang yang nggak mau berasosiasi kemudian mau berkumpul, memudahkan pemerintah untuk punya program, salah satunya pengendalian harga," kata Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa, usai menghadiri deklarasi pembentukan PPKN, di Jakarta, Kamis (2/3/2023).
Dalam penilaian Ketut Astawa, asosiasi boleh dibentuk oleh siapa saja dan tidak harus berjumlah satu. Sama halnya dengan PPKN yang hadir sebagai asosiasi di sektor tahu dan tempe, meskipun asosiasi serupa, yakni Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gapoktindo) telah hadir lebih dahulu.
Melalui asosiasi, juga akan lebih memudahkan pemerintah untuk membentuk dan mensosialisasikan kebijakan. Pasalnya, dengan berkumpulnya para pedagang, dan distributor akan memudahkan dalam pengambilan kebijakan.
"Mereka berkumpul dalam 1 wadah, pedagang, distributor berkumpul dan memudahkan Saat mengambil kebijakan, mengintervensi pasar atau ingin mengetahui kondisi pasar. Mereka bisa memberikan data yang riil. Dengan adanya data yang tepat kita lebih mudah mengambil kebijakan," ujar I Gusti Ketut Astawa. ***
Related News
                            Sistem Keuangan Stabil, KSSK Tetap Waspadai Berbagai Risiko Global
                            ACC Luncurkan Mobile Branch Untuk Tingkatkan Pembiayaan di 2026
                            Produksi Minyak Harian November Lampaui Target Lifting APBN
                            Surplus Neraca Perdagangan Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi
                            Jurus Purbaya Tempatkan Rp200T di Himbara Ampuh Pacu Likuiditas
                            Harga Emas Antam Naik Rp8.000 per Gram
                    
                
                
            
                                
                
                    
                    
                    
                    
                    
                    
                    
            
            




