EmitenNews.com - Sigmantara Alfindo kembali memborong saham Sumber Alfaria Trijaya (AMRT). Kali ini, Sigmantara menjaring 120 juta lembar. Transaksi sapu bersih itu difasilitasi oleh BNC Sekuritas, CGS-CIMB Sekuritas, Bank Central Asia, Bank HSBC, dan Deutsche Bank AG.


Dengan pelaksanaan transaksi itu, perusahaan beralamat di Gedung Alfa Tower Lantai 22, Jalan Jalur Sutera, Alam Sutera Tangerang, Banten tersebut, kini Sigmantara mengemas saham pengelola Alfamart itu sebanyak 22,08 miliar lembar atau 53,19 persen. Bertambah 0,29 persen dari sebelum transaksi dengan tabulasi 21,96 miliar helai atau 52,90 persen. 


Transaksi itu, kalau dikalkulasi dengan perkembangan terkini harga saham Sumber Alfaria di level Rp2.620 per lembar, maka transaksi pembelian yang dilakukan Sigmantara kurang lebih sekitar Rp314 miliar. Sebelumnya, Sigmantara menyerok 66.666.700 helai alias 66,66 juta lembar. Transaksi di pasar negosiasi itu, diperantarai BNC Sekuritas (BA), dan CGS-CIMB Sekuritas Indonesia. 


Menyusul transaksi itu, Sigmantara menguasai saham Alfaria menjadi 21,96 miliar lembar alias 52,90 persen. Bertambah 0,16 persen dari sebelum transaksi dengan tabulasi 21,89 miliar helai atau 52,74 persen. Sayangnya, transaksi tersebut tidak dilengkapi dengan data pasti. Baik dari sisi harga pelaksanaan, nilai pembelian, dan tujuan transaksi. 


Sebelumnya, di pasar negosiasi saham Sumber Alfaria dilepas GoTo Gojek (GOTO) senilai Rp1,5 triliun. Itu setelah GoTo Gojek menjual sekitar 640 helai dengan harga rata-rata Rp2.405 per lembar. Transaksi itu dibidani BNC Sekuritas (GA) sebagai pemborong, dan Trimegah Sekuritas (LG) beroperasi sebagai penjual. 


Terjadi transaksi perpindahan saham 625 juta lembar dengan harga pelaksanaan Rp2.400 per lembar. Harga transaksi tu, berada di bawah harga penutupan pasar akhir pekan lalu Rp2.590 per eksemplar. ”Saham Alfamart menunjukkan kinerja kuat, sehingga memberi peluang bagi kami merealisasikan keuntungan sekitar Rp1,5 triliun. Divestasi ini konsisten dengan strategi jangka panjang untuk fokus pada bisnis inti perseroan,” terang Jacky Lo, CFO GoTo Gojek Tokopedia. (*)