Khusus untuk layanan Mode Hemat di GoFood, menurutnya, berpotensi menambah transaksi dan konsumen baru. ”Sektor on-demand pertumbuhannya masih tinggi dan mereka dapat memonetisasi itu dari layanan baru ini,” imbuhnya. 

 

Merujuk laporan keuangan  kuartal 1 2022, GOTO melaporkan peningkatan 58% pendapatan bruto dan peningkatan 44% Gross Transaction Value (GTV) di segmen on-demand services dibandingkan dengan kuartal 1 2021 (Year-on-Year/YoY). Farras menilai bahwa segmen bisnis on-demand yang dimotori oleh platform Gojek merupakan paling profitable sejauh ini.

 

”Dari GTV memang juga porsi on-demand masih tinggi. Tapi saya melihat dari e-Commerce dan finansial belum ke-unlock potensi pertumbuhannya jadi masih bisa di-drive untuk naik lagi,” ujar Farras yang masih menetapkan target price saham GOTO sebesar Rp420 per saham.

 

Citi Research yang dirilis Citigroup Sekuritas Indonesia (CSI) melaporkan bahwa segmen bisnis on-demand GOTO yang dimotori Gojek sudah hampir mencapai titik impas (break-even) dengan level take rate (tingkat pengambilan) sekitar 20%.

 

Secara umum, segmen bisnis on-demand GOTO terbagi dalam jasa layanan pengiriman makanan, mobilitas (transportasi), dan logistik. ”Melalui nilai tambah yang lebih tinggi bagi konsumen dan mitra pengemudi, GOTO berharap dapat meningkatkan potensi monetisasi dan menumbuhkan GTV-nya,” ungkap riset ini.

 

Seperti diketahui, pada 1 September 2022 GOTO mengumumkan inovasi baru berupa fitur Mode Hemat di layanan pesan-antar makanan online GoFood. Fitur ini menjadi jawaban atas kebutuhan pelanggan untuk memesan makanan dengan cara yang lebih ramah di kantong, yaitu opsi gratis ongkos kirim (ongkir).

 

Direktur/Head of Food and Indonesia Sales & Ops GOTO, Catherine Hindra Sutjahyo, mengatakan Mode Hemat memberikan opsi yang lebih ekonomis bagi pelanggan dalam bentuk bebas ongkir, dengan tambahan waktu pengiriman hingga 15 menit. ”Fitur Mode Hemat ini melengkapi fitur Reguler dengan ongkos kirim dan waktu pengantaran yang lebih cepat sehingga pelanggan GoFood dapat memilih layanan yang sesuai dengan kebutuhan. Pelanggan dapat memilih fitur Reguler atau Mode Hemat di setiap pemesanan.”

 

Kehadiran fitur baru ini juga untuk mendukung perubahan gaya hidup masyarakat yang kian mengandalkan layanan OFD sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. Berdasarkan data riset e-conomy SEA 2021, terbatasnya kegiatan fisik di luar selama pandemi berdampak pada meningkatnya penggunaan layanan digital masyarakat Indonesia, hingga rata-rata 3,6 kali lipat.(*)