Letaknya Strategis, Menparekraf Nilai Batam Berpotensi jadi Travel Hub Wisatawan
                                    Kota Batam, Kepulauan Riau. dok. Okezone.
EmitenNews.com - Kota Batam, Kepulauan Riau berpotensi besar menjadi pintu masuk bagi wisatawan mancanegara. Karena letaknya secara geografis, strategis. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno menyebutkan Kota Batam, menjadi perantara wisata atau "travel hub" bagi wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara yang ingin berwisata di Indonesia.
"Jadi Batam akan menarik dari Singapura, karena bisa kita pancing 40 juta wisatawan ke Singapura. Kalau kita konversi 10 persen, sudah menjadi 4 juta ditambah populasi masyarakat Malaysia dan Singapura yang bisa mengakses Batam," ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, Selasa (2/1/2024).
Menparekraf Sandiaga yang menghadiri kegiatan diskusi terkait Indonesia Tourism Outlook 2024 di Batam, mengatakan dengan letak geografis yang sangat strategis dan berada di perbatasan antarnegara, Kota Batam memiliki potensi cukup tinggi untuk menjadi pintu masuk bagi wisatawan mancanegara.
Dengan terjadinya kepadatan wisatawan atau overtourism di Bali pada 2023, menjadi catatan bagi Kemenparekraf agar dapat melakukan antisipasi serta langkah-langkah koordinasi untuk menangani hal tersebut.
Kota Batam memiliki peluang untuk mengejar kualitas serta keberlanjutan dalam meningkatkan pariwisata Indonesia.
"Batam ini juga dibangun secara menyeluruh dengan infrastruktur. Kami bisa menitipkan kepada pelaku untuk tidak terpusat hanya di satu lokasi. Tidak pada satu destinasi saja, tapi tersebar di seluruh Batam," kata Sandiaga Uno. ***
Related News
                            Jurus Purbaya Tempatkan Rp200T di Himbara Ampuh Pacu Likuiditas
                            Harga Emas Antam Naik Rp8.000 per Gram
                            Beruntun 65 Bulan, BPS Catat Surplus Neraca Perdagangan Indonesia
                            OJK Pastikan Patriot Bond Bisa Jadi Agunan Kredit, Cek Persyaratannya
                            Permintaan Domestik Terus Menguat, PMI Manufaktur Oktober Naik ke 51,2
                            Nilai Ekonomi Digital Indonesia Diproyeksikan USD360 Miliar di 2030
                    
                
                
            
                                
                
                    
                    
                    
                    
                    
                    
                    
            
            




