EmitenNews.com — Perusahaan agribisnis milik group Sinarmas yang telah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 20 November 1992,PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR) memberikan kabar baik bagi para pemegang sahamnya.

 

Merujuk pada risalah RUPS Harum Energy yang disampaikan pada laman BEI, Rabu (8/6/2022) disebutkan bahwa perseroan menyampaikan rencana pembagian Dividen Tunai untuk periode tahun buku 2021 sesuai dengan hasil RUPS Tahunan tanggal 06 Juni 2022.

 

Adapun dividen tunai bagi para pemegang saham SMAR yang memiliki produk dengan brand minyak goreng dan margarine Filma, Shortening dengan brand Palmvita itu ditetapkan senilai Rp315.941.270.260 (Rp315,94 miliar) atau setara Rp110 per saham.

 

Perolehan dividen tunai bagi pemilik saham SMAR ini mengacu pada kinerja perseroan yang cukup moncer di sepanjang tahun 2021 dengan capaian laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp2.826.808.000.000, lalu laba ditahan yang tak dibatasi penggunaannya Rp11.663.936.000.000 dan ekuitas SMAR tercatat senilai 14.417.829.000.000.

 

PT Sinar Mas Agro Resources and Technology (SMAR) sepanjang 2021 membukukan pendapatan Rp57 triliun. Melesat 41 persen dari periode sama 2020 di kisaran Rp40,43 triliun. Hasil itu, ditopang penguatan harga crude palm oil (CPO) global. Sehingga Laba bersih Rp2,83 triliun, naik 84 persen dari periode sama 2020 sejumlah Rp1,54 triliun.

 

Kinerja tersebut, seiring strategi perseroan fokus pada produk bernilai tambah, kontribusi produk turunan sawit mencapai 88 persen dari total penjualan. Dengan penjualan produk rafinasi Rp37,05 triliun. Non-rafinasi Rp6,76 triliun, biodiesel Rp9,07 triliun, dan produk lainnya Rp4,12 triliun. Penjualan lokal berkontribusi 52 persen, dan ekspor 48 persen.

 

Tahun ini perseroan menargetkan produksi kebun tahun 2022 tumbuh hingga 5% dengan asumsi cuaca yang mendukung. Guna menopang rencana itu, perseroan telah menganggarkan belanja modal atau capex direncanakan sekitar Rp1,5 triliun.

 

Anggaran itu diperuntukan untuk program peremajaan kembali kebun, penyelesaian ekspansi kapasitas pabrik biodiesel, dan peningkatan kemampuan pabrik rafinasi dalam menghasilkan produk bernilai tambah. Target itu juga sejalan posisi pasokan dan permintaan global yang diperkirakan tetap ketat pada tahun 2022.