EmitenNews.com - PT Link Net Tbk (LINK) sepanjang tahun 2023 harus rela menderita rugi bersih Rp532,98 miliar atau berbanding terbalik dengan setahun sebelumnya yang masih bisa membukukan laba bersih Rp240,72 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan LINK yang dikutip Selasa (13/2/2024), kinerja bottom line yang memburuk tersebut terutama dipengaruhi penurunan pendapatan pada 2023, yakni 10,07 persen (y-o-y) menjadi Rp3,93 triliun, serta adanya lonjakan pada sejumlah pos beban sepanjang tahun lalu.

Pada Tahun Buku 2023, LINK mencatatkan beban penyusutan mencapai Rp1,62 triliun atau meningkat 13,29 persen (y-o-y). Beban umum dan administrasi 2023 sebesar Rp420,28 miliar atau membengkak 55,19 persen (y-o-y).

Bahkan, beban keuangan LINK sepanjang 2023 mencapai Rp514,38 miliar atau melambung 79,27 persen (y-o-y). Adapun beban penjualan dan pemasaran tahun lalu tercatat Rp347,06 miliar atau meningkat 15,47 persen (y-o-y).

Sehingga pada Tahun Buku 2023, LINK mencatatkan rugi sebelum pajak penghasilan mencapai Rp586,25 miliar atau berbanding terbalik dengan setahun sebelumnya yang masih bisa membukukan laba sebelum pajak penghasilan Rp330,03 miliar.

Dengan adanya manfaat pajak di 2023 senilai Rp53,26 miliar, maka LINK mencatatkan rugi tahun berjalan Rp532,98 miliar atau berbanding terbalik dengan Tahun Buku 2022 yang membukukan laba tahun berjalan Rp240,72 miliar.

Adapun besaran rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk di 2023 juga tercatat Rp532,98 miliar. Kinerja jeblok tahun lalu itu berbanding terbalik dengan capaian LINK di 2022 yang masih bisa mencatatkan laba bersih Rp240,72 miliar.

Dengan demikian, per 31 Desember 2023, jumlah ekuitas LINK tercatat melorot 13,08 persen (y-o-y) menjadi Rp4,32 triliun. Sementara itu, total liabilitas hingga akhir Desember 2023 membengkak 24,55 persen (y-o-y) menjadi Rp8,32 triliun.