EmitenNews.com - Pemerintah merencanakan pembangunan moda transportasi pengumpan (feeder) untuk LRT Jabodebek menuju kawasan Mekarsari di Cileungsi berbentuk LRT gantung. Proyek yang digadang-gadang akan berbentuk Suspended String Light Rail Transport (SSLRT) itu, tengah dikaji oleh pihak investor.

Dalam keterangannya Jumat (24/10/2025), Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Ditjen Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Arif Anwar, mengatakan bahwa pihaknya sedang menunggu hasil kajian kelayakan atau feasibility study (FS) yang tengah disusun oleh investor.

"Kami diundang kick off meeting terkait penyusunan feasibility study LRT feeder Jabodetabek Harjamukti. Kami sudah pernah menyelenggarakan investor gathering, salah satu proyek yang kita tawarkan mengenai feeder LRT Jabodetabek. Salah satu investor yang tertarik dari PT Unitsky. Saat ini mereka lagi mengerjakan studi FS," ujar Arif Anwar dalam konferensi pers di Kemenhub, Kamis (23/10/2025).

Hasil studi tersebut nantinya akan menjadi dasar bagi pemerintah untuk menentukan langkah lanjutan. Intinya, studi kelayakannya nanti dikaji, apakah akan dilakukan berupa investasi murni atau investasi seperti apa. 

Proyek feeder LRT Jabodebek itu menarik perhatian sejumlah investor, terutama karena potensinya menghubungkan kawasan padat penduduk seperti Harjamukti hingga Cileungsi dengan jaringan LRT utama. Salah satu konsep yang muncul, penggunaan sistem LRT gantung mirip kereta gantung atau cable car untuk menjangkau wilayah yang sulit dilalui jalur rel konvensional.

Dipastikan, jika hasil studi kelayakan menunjukkan prospek positif, proyek ini berpeluang menjadi salah satu moda transportasi alternatif baru yang terintegrasi dengan LRT Jabodebek. Pemerintah berharap, kehadiran feeder ini dapat mengurangi beban lalu lintas di jalur menuju pusat kota dan mempermudah mobilitas masyarakat di kawasan penyangga ibu kota.

Sebelumnya, Kamis (9/10/2025), di Hotel Pullman Thamrin, Jakarta Pusat, diselenggarakan kegiatan Kick Off Meeting dan Penandatanganan Surat Komitmen untuk pelaksanaan Feasibility Study (FS) Proyek Suspended String Light Rail Transport (SSLRT) Unitsky sebagai Feeder bagi LRT Harjamukti.

"Acara ini menjadi momentum penting dalam memulai penyusunan kajian kelayakan yang akan menjadi dasar pengembangan sistem transportasi terintegrasi berbasis teknologi Unitsky String Transport (UST)," tulis Unitsky dalam Instagram resminya.

PT Minsky Cakrawala Nusa (MCN) sebagai pemrakarsa proyek bersama Malcon Group selaku mitra PMC, serta Unitsky Nusantara Technologies sebagai penyedia teknologi. 

Dalam sesi paparan, disampaikan gambaran menyeluruh mengenai konsep, rencana trase sepanjang ±11,5 km, proyeksi permintaan penumpang, analisis teknis serta skema investasi yang diarahkan pada 100% pembiayaan swasta.

Kajian ini diarahkan untuk menghadirkan moda transportasi feeder yang cepat, efisien, dan ramah lingkungan, menghubungkan kawasan Mekarsari, Cileungsi dengan simpul utama di Stasiun LRT Harjamukti. Paparan juga menyoroti manfaat strategis proyek dalam mengurangi kemacetan, memperluas akses layanan LRT Jabodebek dan manfaat lainnya. 

Sementara itu, Nusantara Technologies sebagai penyedia teknologi menyampaikan gambaran menyeluruh mengenai konsep, rencana trase sepanjang ±11,5 km, proyeksi permintaan penumpang, analisis teknis serta skema investasi yang diarahkan pada 100% pembiayaan swasta. ***