EmitenNews.com - Sepulang dari kunjungannya ke Riyadh, Arab Saudi, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, Selasa (8/3) melapor ke Presiden Joko Widodo. Pertemuan digelar di Istana Kepresidenan Bogor.


“Kami baru diterima oleh Presiden di Istana Bogor, melaporkan hasil kunjungan ke Riyadh. Jadi follow up ini karena dari Crown Prince Muhammad bin Salman (MBS) sangat cepat gerakannya sehingga tadi kami laporkan apa yang harus kita lakukan,” ujar Menko Marves.


Dengan antusias Luhut menyampaikan bahwa Pangeran Muhammad bin Salman tertarik untuk bekerja sama dalam beberapa proyek, antara lain pembangunan ibu kota negara (IKN), suplai minyak mentah untuk petrokimia, hingga mangrove dan terumbu karang.


“Juga tadi mereka masuk dalam sovereign wealth fund kita. Jadi PIF (The Public Investment Fund) mereka akan masuk di berbagai macam proyek. Nah tadi Presiden sudah memutuskan, tadi membentuk seperti task force untuk itu,” imbuhnya.


Menko Marves menambahkan, tim tersebut akan langsung bekerja dan berkomunikasi dengan pihak Arab Saudi. Tim tersebut nantinya akan berangkat kembali ke Riyadh untuk melakukan perundingan-perundingan teknis dengan pihak Riyadh.


“Kita berharap mungkin satu-dua minggu setelah itu pihak Riyadh akan datang kemari untuk nanti membicarakan teknis setiap proyek dan melihat potensi proyeknya,” ungkapnya.


Luhut mengaku karena Pangeran Muhammad bin Salman menyampaikan ke dirinya akan datang dua kali ke Indonesia tahun ini, yakni sebelum dan ketika menghadiri pertemuan G20, ia berharap proyek-proyek itu bisa ditandatangani antara pemerintah kedua negara.


Selain melaporkan kunjungannya ke Saudi, Luhut bersama Menteri BUMN Erick Thohir juga turut mendampingi Presiden Jokowi menerima kunjungan mantan Perdana Menteri (PM) Inggris Tony Blair. Menurut Luhut, kehadiran Tony Blair untuk membantu mengomunikasikan banyak hal karena ia juga merupakan utusan khusus dari Pemerintah Inggris untuk Timur Tengah.


Dituturkan, dalam pertemuan Tony Blair berkomentar bahwa proyek yang dibuat pemerintah Indonesia sekarang ini betul-betul on the right track. "Yaitu dengan hilirisasi, dengan digitalisasi, dengan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru yang link dengan tadi integrated industrial park di North Kalimantan,” paparnya.(fj)