Makin Bengkak, GIAA Kuartal III 2025 Defisit USD3,69 Miliar
Sejumlah armada Garuda Indonesia tengah terparkir sebelum mengangkasa. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Garuda Indonesia (GIAA) periode sembilan bulan pertama 2025 boncos USD182,53 juta. Bengkak 39 persen dari episode sama tahun sebelumnya dengan tabulasi rugi USD131,22 juta. Dengan demikian, rugi per saham dasar dan dilusian menjadi USD0,00200 dari USD0,00497.
Total pendapatan usaha USD2,39 miliar, melorot 6,64 persen dari posisi sama tahun lalu USD2,56 miliar. Itu dari penerbangan berjadwal USD1,8 miliar, anjlok dari USD2,01 miliar. Penerbangan tidak berjadwal USD299,55 juta, naik dari USD291,15 juta. Lainnya USD245,85 juta, turun dari USD253,93 juta.
Jumlah beban USD2,28 miliar, mengalami penyusutan dari USD2,38 miliar. Beban terbesar operasional penerbangan USD1,15 miliar, turun dari USD1,29 miliar. Pemeliharaan dan perbaikan USD481,04 juta, bengkak dari USD413,2 juta. Beban kebandaraan USD181,72 juta, turun dari USD190,96 juta.
Jumlah beban usaha lainnya USD315,18 juta, turun dari USD327,39 juta. Beban keuangan USD372,82 juta, menciut dari USD374,33 juta. Keuntungan selisih kurs USD14,71 juta, meroket dari minus USD7,51 juta. Pendapatan keuangan USD18,13 juta, melonjak dari USD5,81 juta.
Total ekuitas minus USD1,53 miliar, bengkak dari akhir tahun sebelumnya USD1,35 miliar. Defisit USD3,69 miliar, naik dari USD3,5 miliar. Jumlah liabilitas USD8,28 miliar, bengkak dari akhir 2024 sebesar USD7,97 miliar. Total aset USD6,75 miliar, naik tipis dari akhir tahun lalu USD6,61 miliar. (*)
Related News
Susut 10 Persen, Laba PGN (PGAS) Sisa USD237,89 Juta
Kantongi Rekomendasi ESDM, AMMN Kebut Ekspor Konsentrat Tembaga
Melesat 46 Persen, Pendapatan CUAN Sentuh USD796,62 Juta
Terkikis 16 Persen, Laba BYAN Tersisa USD522,15 Juta
Laba PALM Kuartal III 2025 Meroket 365 Persen
Terpangkas 76 Persen, Grup Bakrie (BUMI) Catat Laba USD29,4 Juta





