EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,90 persen menjadi 8.710.7. Indeks sebelumnya sempat mencapai rekor intraday tertinggi baru 8.720. Saham sektor kesehatan membukukan kenaikan terbesar, dan sektor industrial menjadi satu-satunya sektor terlemah. 

Rupiah ditutup melemah pada level Rp16.695 per dolar Amerika Serikat (USD) di pasar. Secara teknikal, indikator MACD, dan Stochastic RSI masih mengindikasikan peluang penguatan indeks akan berlanjut, dan didukung kenaikan volume beli. 

Dengan demikian, diperkirakan indeks berpeluang melanjutkan penguatan. Sepanjang perdagangan hari ini, Selasa, 9 Desember 2025, indeks akan menjelajahi area support  8750, dan posisi resistance 8.800. Penjualan sepeda motor domestik tumbuh 2,1 persen YoY November 2025, setelah tumbuh 8,4 persen YoY Oktober 2025. 

Namun secara bulanan, penjualan sepeda motor turun 11,3 persen MoM November 2025 dari edisi Oktober 2025 surplus 4,1 persen MoM. Periode Januari-November 2025, penjualan sepeda motor nasional tumbuh 0,4 persen YoY dibanding periode sama 2024, atau mencapai sekitar 89-93 persen dari target AISI tahun ini sekitar 6,4-6,7 juta unit. 

Penjualan sepeda motor membukukan pertumbuhan menjelang akhir 2025, mengindikasikan daya beli masyarakat mulai membaik sejalan dengan penurunan suku bunga, dan paket stimulus dari pemerintah. Selanjutnya, investor akan menantikan data Indeks Keyakinan Konsumen November 2025 diperkirakan naik di level 122 dari Oktober 2025 di level 121.2.

Data penjualan ritel Oktober 2025 diperkirakan tumbuh 4 persen YoY dari September 2025 di kisaran 3,7 persen YoY. Investor Amerika Serikat (AS) akan menanti data JOLTs Job Openings September 2025, dan Oktober 2025. Menilik data itu, Phintraco Sekuritas menyarankan investor mengoleksi sejumlah berikut. Yaitu, Harum Energy (HRUM), Indika Energy (INDY), Bumi Resources (BUMI), Indah Kiat (INKP), dan Vale indonesia (INCO). (*)