EmitenNews.com - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) mencatatkan kinerja positif sepanjang 2021, tercermin dari pertumbuhan laba dan aset. Pada 2021, Bank Jatim mencatatkan laba bersih tercatat mencapai Rp1,52 triliun atau tumbuh 2,29 persen secara yoy dari sebelumnya di tahun 2020 sebesar Rp1,48 triliun.

 

Berdasarkan data laporan keuangan emiten Bank Daerah yang dimuat pada laman BEI, Jumat (18/3/2022) disebutkan, pendapatan bunga dan syariah terkumpul senilai Rp6,65 triliun atau naik 9,30 persen dari tahun 2020 sebesar Rp6,08 triliun. Adapun beban bunga dan syariah di tahun 2021 tercatat Rp1,97 triliun atau justru menyusut 2,65 persen dari tahun sebelumnya Rp2,03 triliun.

 

Sehingga pendapatan bunga dan syariah neto di tahun 2021 terkumpul Rp4,67 triliun atau naik 15,29 persen dari sebelumnya Rp4,05 triliun. Untuk kinerja aset mencapai Rp100,72 triliun atau naik 20,45 persen secara tahunan (yoy) dari tahun sebelumnya Rp83,61 triliun.

 

Adapun, Pencapaian kinerja itu didukung oleh sejumlah variabel seperti penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp83,2 triliun naik 21,52 persen secara yoy, dan penyaluran kredit mencapai Rp42,75 triliun atau naik 3,06 persen yoy.

 

Sejalan dengan itu, komposisi rasio keuangan Bank Jatim pada 2021 seperti Return on Equity (ROE) tercatat sebesar 17,26 persen, Net Interest Margin (NIM) 5,11 persen, dan Return on Asset (ROA) 2,05 persen.

 

BJTM memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp782,45 miliar atau setara 51,37 persen dari laba bersih tahun buku 2021. Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman mengatakan dalam RUPS Tahun Buku 2021 ini Bank Jatim membagikan dividen dengan nilai yang meningkat dari tahun sebelumnya. 

 

“Dividen tahun buku 2021 yang dibagikan sebesar Rp52,11/lembar saham atau dengan total nilai saham Rp782,45 miliar. Nilai ini naik dari dividen tahun sebelumnya yakni Rp48,85/lembar saham,” katanya dalam konferensi pers RUPS Tahunan 2021, Kamis (17/3/2022).

 

Dia menambahkan, pembagian dividen yang selalu meningkat setiap tahunnya menjadikan saham BJTM sebagai salah satu saham favorit pilihan masyarakat dalam berinvestasi.

 

Busrul menambahkan sejalan dengan adanya perubahan komisaris dan direksi baru Bank Jatim, tahun ini perseroan akan terus mengoptimalkan potensi yang ada di Jatim terutama sektor UMKM guna mencapai penyaluran kredit yang ditarget tumbuh 5 - 6 persen. “Banyak potensi usaha mikro kecil dan menengah di Jatim yang belum tersentuh pembiayaan usaha, kita juga optimalkan kredit untuk sektor proyek pemerintah,” imbuhnya.