EmitenNews.com -Calon emiten PT Akselerasi Usaha Indonesia Tbk atau Akseleran akan melakukan penawaran awal sebanyak 2.988.493.800 saham baru bernominal Rp25 per lembar mulai tanggal 3-18 Juli 2023.

 

Dengan harga penawaran Rp100 - 120 per lembar, maka calon emiten keuangan teknologi ini akan meraup dana sebesar Rp298,8 miliar hingga Rp358,6 miliar.

 

Proses IPO akan berlanjut jika pernyataan efektif penawaran saham baru terbit pada tanggal 28 Juli 2023.

 

Namun perlu menjadi perhatian publik, bahwa PT Akselerasi Usaha Indonesia Tbk atau Akseleran saat ini masih menderita defisit akumulasi rugi sebesar Rp124,32 miliar pada akhir tahun 2022.

 

Pasalnya, perusahaan pendanaan berbasis teknologi informasi atau pinjol ini mengalami rugi bersih bertahun-tahun.

 

Setidaknya, dalam laporan keuangan tahun 2022 tercatat rugi bersih sebesar Rp22,478 miliar, tahun 2021 rugi bersih sebesar Rp30, 398 miliar dan tahun 2021 mencatat rugi bersih senilai Rp54,711 miliar.

 

Padahal, pada keterangan risiko investasi terkait kebijakan dividen dalam prospektus penawaran umum perdana saham Akseleran yang diunggah pada laman e-IPO, Senin (3/7/2023), bahwa jika mengalami kerugian bersih tidak akan membagikan dividen, kebutuhan modal kerja serta pengembangan usaha.

 

Jika sesuai jadwal itu, Akseleran bersama BCA Sekuritas dan BRI Danareksa Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek melakukan penawaran umum pada tanggal 1 - 7 Agustus 2023.

 

Guna memikat investor, Akseleran akan membagikan sebanyak 298.849.380 waran seri 1 kepada pemegang saham pada masa penjatahan tanggal 7 Agustus 2023 dengan rasio 10 saham baru mendapat 1 waran.