EmitenNews.com - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (.RUPST.) PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) hari ini 5 April 2022 menyetujui pembagian dividen 2021  final total sebesar Rp350 per saham. Sebelumnya Matahari telah membayarkan dividen interim sebesar Rp100 per saham pada Desember 2021, dan sisanya akan membayarkan dividen final sebesar Rp250 per saham.

 

Dividen final akan dibayarkan pada tanggal 6 Mei 2022. Para pemegang saham yang tercatat dalam daftar pemegang saham Perseroan pada tanggal 18 April 2022 (recording date) berhak menerima pembayaran dividen. Ke depan, manajemen merekomendasikan pembayaran dividen sebesar Rp500 per saham untuk tahun penuh 2022 dan 2023.

 

RUPST juga menyetujui laporan Direksi untuk tahun 2021, yang menyatakan laba bersih Matahari mencapai Rp913 Miliar untuk setahun penuh yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021, dibandingkan dengan rugi bersih sebesar Rp(873) Miliar pada tahun 2020, dan penjualan kotor sebesar Rp10,3 Triliun, 20% lebih tinggi dari tahun sebelumnya, yang didukung oleh kinerja perdagangan 4Q21 dan inisiatif Perseroan.

 

Matahari terus memperluas jaringan gerai dan membuka gerai baru di Plaza Ambarrukmo Yogyakarta pada 31 Maret 2022. Gerai ini merupakan gerai pertama yang dibuka tahun ini dan merupakan gerai kelima di Yogyakarta. Pembukaan ini sejalan dengan rencana Matahari untuk mempercepat ekspansi dan pembukaan sembilan gerai baru lagi yang dijadwalkan di sisa tahun ini, tergantung pada situasi.

 

Terry O'Connor, Wakil Presiden Direktur dan CEO Matahari dalam rilisnya hari ini Selasa (5/4) mengatakan, "Tahun 2021 menandai tahun transisi yang signifikan di Matahari. Kami baru-baru ini menyusun strategi multi-tahun yang ambisius untuk menempatkan Perseroan di jalur pertumbuhan jangka panjang yang menguntungkan dan menciptakan nilai pemegang saham yang berkesinambungan.

 

Di tengah transformasi yang sedang berjalan, saya bangga dengan pencapaian tim kami sejauh ini, di tengah keadaan yang menantang, yang memungkinkan kami untuk menciptakan nilai bagi pemegang saham. Kami optimistis dengan peluang bagi perbaikan situasi di pasar internasional lainnya yang sudah lebih maju dari Indonesia."