EmitenNews.com -PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) membenarkan terjadinya penurunan kas perseroan di tahun 2022, yang salah satu penyebabnya adalah dari pembelian saham treasuri senilai Rp1,1 triliun.

 

Susanto, Pjs. Corporate Secretary LPPF mengatakan bahwa penurunan kas perseroan pada tahun lalu sebesar 46 persen atau saldo kas turun sebesar Rp307,11 miliar menjadi Rp353,3 miliar di tahun 2022. Jika dilihat secara rinci penurunan kas tidak selamanya akibat dari pembelian saham treasuri sebab perseroan mengeluarkan biaya untuk kegiatan investasi, pengembangan usaha hingga pembayaran dividen.

 

Sebagaimana diketahui, selama tahun 2022 perseroan menghasilkan arus kas bersih dari aktivitas operasi sebesar Rp2,33 triliun. Dari jumlah itu sebanyak Rp 0,28 triliun diinvestasikan untuk pembelian aset tetap, pembukaan toko baru, dan lain-lain.

 

Kemudian untuk pembayaran dividen sebesar Rp0,60 triliun, pembelian saham treasuri sebesar Rp1,11 triliun, dan pembayaran sewa sebesar Rp 0,63 triliun. Dengan rincian ini terlihat bahwa kas yang turun tidak serta merta karena adanya transaksi pembelian saham treasuri.

 

"Kas yang dihasilkan dari aktivitas operasi diprioritaskan untuk investasi pertumbuhan seperti untuk toko baru, perbaikan toko yang sudah ada, teknologi, pengembangan merek baru, dan lain-lain," ujar Susanto dalam keterangannya, Rabu (13/9).

 

Setelah dikurangi untuk keperluan pembiayaan investasi dan lainnya, LPPF saat ini memiliki saldo sekitar Rp100 miliar. Di sisi lain perseroan juga mempunyai fasilitas pinjaman rekening koran bank sebesar Rp50 miliar yang secara umum masih belum digunakan. Dia optimis bahwa perseroan akan tetap bisa menjaga kas perseroan secara positif di masa mendatang.

 

"Kami juga memiliki fasilitas pinjaman bank sebesar Rp1,7 triliun yang bisa kami gunakan di saat diperlukan dengan jangka waktu yang bisa dipilih secara fleksibel," pungkas dia.