Matangkan Rencana IPO, Mitra Angkasa Sejahtera (MAS) Rancang Skenario Berikut
EmitenNews.com - PT Mitra Angkasa Sejahtera (MAS) berencana melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Initial Public Offering (IPO) dilakukan untuk meningkatkan kinerja sekaligus mendongkrak daya saing.
”Kami berencana masuk pasar modal untuk menambah modal dalam memperluas jaringan pemasaran,” tutur Simon Hendiawan, Direktur Utama PT Mitra Angkasa Sejahtera, Senin (29/11).
Hanya, perseroan belum merinci kapan dan berapa banyak dana dibidik kala masuk pasar modal. Masuk pasar modal melalui mekanisme IPO akan mendongkrak daya saing sekaligus meningkatkan good corporate governance (GCG). ”Perusahaan akan makin kredibel, transparan, dan daya saing akan lebih tinggi,” imbuh Simon.
Saat ini, MAS bergerak bidang distribusi baut, dan mur nasional. Bisnis baut dan mur sangat prospektif di Indonesia, terlebih pemerintah sangat massif membangun infrastruktur. “Pelaksanaan konstruksi infrastruktur sangat butuh baut, dan mur. Karena itu, sektor bisnis ini makin prospektif,” ucapnya.
MAS optimistis program vaksinasi Covid-19, dan pemulihan ekonomi terus dilakukan pemerintah akan menggairah bisnis. Kondisi itu, bisa menjadi salah satu pendorong kinerja. Karena itu, Simon mengaku hingga Oktober 2021, penjualan MAS tumbuh di atas 11 persen dibanding periode sama tahun lalu. ”Kami optimistis proyeksi tahun ini mulai kembali ke normal, bahkan lebih baik dibanding tahun 2020,” beber Simon.
Pada 2020, penjualan MAS hanya tumbuh 5 persen dibanding 2019. Produk baut dan mur masuk kategori fastener. Komponen penting beragam industri seperti konstruksi bangunan, dan manufaktur. Selain itu, diperlukan sektor properti hingga infrastruktur untuk puluhan ribu kegiatan ekonomi Indonesia. Produk baut, dan mur merupakan industri unik, dan kompleks. Sektor itu, bahan pokok bagi bidang industri manufaktur, konstruksi hingga industri gadget.
”Baut atau mur itu berfungsi menyambungkan, dan mengencangkan material cukup vital dalam kehidupan sehari-hari, jenisnya bermacam-macam ada sekitar 70 ribu jenis baut,” tegas Simon.
Saat ini, permintaan baut Indonesia masih lebih lebih tinggi dari pasokan. Kebutuhan baut dewasa ini sangat bisa ditemui pada hampir segala bidang. Itu membuat baut dan mur menjadi salah satu investasi bisnis sangat menjanjikan untuk menopang pembangunan infrastruktur Indonesia bahkan seluruh dunia. ”Saat ini, kami kewalahan memenuhi permintaan pasar karena kebutuhan sangat tinggi,” ucap Simon. (*)
Related News
Perkuat Armada, ASSA Tarik Fasilitas Rp500 Miliar
Diskon! Kaddara Serap Private Placement IMPC Rp100 Miliar
IPO SUPA Rp635, Valuasi Paling Kompetitif Sektor Bank Digital
Pendapatan Drop, Kuartal III Laba IRSX Melangit 1.192 Persen
MEDC Eksekusi Transaksi USD80 Juta
Kebut Armada Baru, PJHB Proyeksi Laba Meroket 50 Persen





