EmitenNews.com - Pada Februari 2022, sebagian besar produk pertambangan terus menunjukkan kenaikan harga. Kenaikan harga secara terus-menerus ini diakibatkan masih tingginya permintaan pada sebagian besar komoditas produk pertambangan.


Kenaikan harga ini memengaruhi penetapan Harga Patokan Ekspor (HPE) produk pertambangan yang dikenakan Bea Keluar (BK) untuk periode Maret 2022. Karenanya melalui Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 09 Tahun 2022, tanggal 23 Februari 2022, Kemendag memandang perlu menyesuaikan penetapan HPE.

“Sebagian besar produk pertambangan terus mengalami kenaikan harga dibandingkan periode sebelumnya. Beberapa komoditas yang pada periode lalu mengalami kenaikan harga juga terus menunjukkan kenaikan harga pada periode Maret 2022 ini," kata Dirjen Perdagangan Luar Negeri, Indrasari Wisnu Wardhana.


Ia mencontohkan konsentrat tembaga, konsentrat besi, konsentrat besi laterit, konsentrat pasir besi, konsentrat ilmenit, konsentrat rutil, dan bauksit yang telah dilakukan pencucian (washed bauxite). Hal tersebut antara lain karena masih tingginya permintaan dunia.


Di sisi lain konsentrat timbal dan konsentrat seng yang pada periode lalu mengalami kenaikan harga, pada periode ini menunjukkan penurunan harga. Sementara untuk komoditas konsentrat mangan dan komoditas pellet konsentrat pasir besi tidak mengalami perubahan dibandingkan periode sebelumnya.


Produk pertambangan yang mengalami kenaikan harga rata-rata pada periode bulan Maret 2022 adalah konsentrat tembaga (Cu ≥ 15%) dengan harga rata-rata sebesar USD 3.491,88/WE atau naik sebesar 1,82%. Konsentrat besi (hematit, magnetit) (Fe ≥ 62% dan ≤ 1% TiO2) dengan harga rata-rata sebesar USD 123,81/WE atau naik sebesar 15,50%.


Kemudian konsentrat besi laterit (gutit, hematit, magnetit) dengan kadar (Fe ≥ 50% dan (Al2O3 + SiO2) ≥ 10%) dengan harga rata-rata sebesar USD 63,27/WE atau naik sebesar 15,50%. Konsentrat pasir besi (lamela magnetit-ilmenit) (Fe ≥ 56%) dengan harga rata-rata sebesar USD 73,93/WE atau naik sebesar 15,50%.


Berikutnya konsentrat ilmenit (TiO2 ≥ 45%) dengan harga rata-rata sebesar USD 491,83/WE atau naik sebesar 2,02%; konsentrat rutil (TiO2 ≥ 90%) dengan harga rata-rata sebesar USD 1.488,95/WE atau naik sebesar 0,96% dan bauksit yang telah dilakukan pencucian (washed bauxite) (Al2O3 ≥ 42%) dengan harga rata-rata sebesar USD 42,66/WE atau naik sebesar 9,69%.


Produk pertambangan yang mengalami penurunan harga rata-rata pada periode bulan Maret 2022 yaitu konsentrat timbal (Pb ≥ 56%) dengan harga rata-rata sebesar USD 962,26/WE atau turun sebesar 1,31%. Kemudian konsentrat seng (Zn ≥ 51%) dengan harga rata-rata sebesar USD 950,79/WE atau turun sebesar 8,48%.


Sedangkan untuk konsentrat mangan (Mn ≥ 49%) dengan harga rata-rata USD 221,68/WE dan pellet konsentrat pasir besi (lamela magnetit-ilmenit) (Fe ≥ 54%) dengan harga rata-rata USD 117,98/WE tidak mengalami perubahan.


"Sesuai dengan periode-periode sebelumnya, penetapan HPE periode Maret 2022 didahului dengan adanya masukan tertulis dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Perhitungan usulan harga diperoleh dari berbagai sumber, seperti Asian Metal, Iron Ore Fine Australian, dan London Metal Exchange (LME)," jelas Wisnu.


Kemudian, HPE ditetapkan setelah dilakukan rapat koordinasi dengan berbagai instansi terkait, antara lain dengan Kementerian ESDM, Kementerian Keuangan, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.(fj)