Mega Capital Update: IHSG Berpotensi Fluktuatif Melemah Terbatas
Pagi ini bursa regional melemah, Indeks harga saham gabungan (IHSG) fluktuatif melemah terbatas (6.220 – 6.280) IHSG ditutup melemah, turun -0,93 persen atau 58,76 poin di level 6.254 kemarin (22/03). Tujuh indeks sektoral berakhir di zona merah dipimpin sektor finansial (-1,79 persen) disusul sektor industri dasar (-1,46 persen). Investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp127 miliar. Indeks saham di Asia Tenggara bergerak variatif (indeks FTSE Straits Time Singapura -0,56 persen, indeks FTSE Malay KLCI +0,59 persen, indeks SE Thailand -0,15 persen, dan indeks PSEi Filipina +2,72 persen. Di kawasan Asia lainnya, indeks Topix dan Nikkei 225 menguat masing-masing +0,65 persen dan +0,99 persen. Sementara indeks Hang Seng dan Shanghai Composite ditutup melemah masing-masing -1,09 persen dan -0,53 persen. Bursa saham AS bergerak melemah, menyusul langkah presiden AS Donald Trump untuk mengenakan tarif impor dari China hingga USD 60 miliar. Langkah ini mendorong kekhawatiran mengenai dampaknya pada ekonomi global serta memicu penurunan persentase terbesar pada tiga besar indeks saham acuan Wall Street sejak memasuki wilayah koreksi enam pekan lalu. Indeks DJIA ditutup melemah -2,93 persen, indeks S&P 500 melemah -2,52 persen, dan indeks Nasdaq melemah -2,43 persen.
- AISA Akan Perpanjang Tenor Obligasi
- HRTA Resmikan Toko di Bekasi
- Laba DVLA Tumbuh 6,88 persen
- SSMS Targetkan Produksi CPO Naik 15 persen
- Laba INTP Turun 52,19 persen
- Laba PRDA Naik 71,1 persen
Related News
Data Bicara: Cara Atur Strategi Portofolio di Tahun 2026!
Efek BI Rate ke Saham: Sektor Apa yang Bakal Cuan di Tahun 2026?
BI Rate 4,75 Persen: Strategi atau Sinyal Badai Pasar Saham 2026?
Prospek SUPA: PBV Menarik, Tapi Siapkah Hadapi Risiko NPL UMKM 2026?
Flywheel Superbank: Akankah AI dan Ekosistem Grab Jadi Moat Abadi?
Fundamental: Evolusi Ekosistem Grab-Emtek jadi Turnaround Superbank!





