EmitenNews.com - Meski melambat dibandingkan bulan sebelumnya, kebutuhan pembiayaan korporasi terindikasi cukup tinggi pada November 2021. Hal itu tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) yang tercatat sebesar 14,8%, sekalipun masih lebih lambat dari SBT Oktober 2021 yang sebesar 16,7%.


Masih tingginya kebutuhan pembiayaan korporasi tersebut terungkap dari hasil survei permintaan dan penawaran pembiayaan perbankan yang dilakukan Bank Indonesia (BI) pada November 2021.


Terkait kebutuhan pembiayaan korporasi yang lebih lambat dibanding Oktober 2021, Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, menyebut hal tersebut terutama untuk pembiayaan yang bersumber dari dana sendiri, meski masih menjadi sumber pembiayaan utama untuk kegiatan usaha.


Sementara pembiayaan yang bersumber dari pinjaman perbankan dalam negeri (kredit baru), pemanfaatan kelonggaran tarik dan pinjaman dari perusahaan induk, terindikasi meningkat.


Permintaan pembiayaan baru oleh rumah tangga pada November 2021 terpantau masih terbatas, sedikit menurun dibandingkan bulan sebelumnya. "Bank umum masih menjadi preferensi sumber utama penambahan pembiayaan responden rumah tangga dengan jenis pembiayaan yang diajukan mayoritas berupa Kredit Multi Guna," ungkap Erwin.


Dari sisi penawaran perbankan, penyaluran kredit baru terindikasi meningkat pada November 2021 dibandingkan dengan bulan sebelumnya.


Berdasarkan kelompok bank, meningkatnya pertumbuhan penyaluran kredit baru pada November 2021 diprakirakan terjadi pada seluruh kategori bank.


Peningkatan dimaksud terutama didorong oleh jenis penggunaan KMK. Sementara itu, untuk keseluruhan periode triwulan IV 2021, penyaluran kredit baru juga diprakirakan meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya.(fj)