EmitenNews.com - Nusantara Infrastructure (META) Sepanjang 2022 mencatat pendapatan dan penjualan usaha (tidak termasuk konstruksi) Rp838,4 miliar. Mengalami peningkatan 24,3 persen dari periode sama 2021 sejumlah Rp675,1 miliar. Peningkatan itu, ditopang sektor jalan tol tumbuh 32,7 persen menjadi Rp582,8 miliar dari Rp439,3 miliar. 


Sementara sektor energi terbarukan, meningkat 10,1 persen menjadi Rp171,3 miliar dari Rp155,6 miliar. Sektor air bersih tumbuh 2,6 persen menjadi Rp68,4 miliar dari Rp66,6 miliar. Laba usaha tercatat Rp278,2 miliar, naik 84,5 persen dibanding edisi sama 2021 sebesar Rp150,8 miliar dengan margin 33,2 persen. 


EBITDA tercatat Rp372,6 miliar atau meningkat 41,3 persen dibanding tahun sebelumnya Rp263,7 miliar. Laba tahun bersih Rp72,43 miliar, melambung 1.111 persen dari episode sama 2021 sebesar Rp5,98 miliar. Lonjakan laba itu tersebab peningkatan kegiatan perekonomian masyarakat, pengenduran pembatasan sosial khususnya di Jakarta dan Makassar.


Kondisi itu, berimplikasi pada peningkatan pendapatan yang ditunjukkan peningkatan traffic jalan tol, peningkatan volume penjualan sektor energi terbarukan, dan sektor air bersih. ”Perseroan konsisten menjaga kinerja, dan performa bisnis positif sepanjang 2022, meski kondisi eksternal masih bergerak dinamis,” tutur Indah D. P. Pertiwi Head of Corporate Communication & CSR Nusantara Infrastructure.


Sektor jalan tol masih memberi kontribusi terbesar bagi pendapatan perseroan, disusul sektor usaha energi terbarukan, dan air bersih. Nah, guna mendukung kestabilan kinerja, dan bisnis perseroan, sepanjang 2022 manajemen mengoptimalkan penerapan growth strategy melalui kemitraan. ”Selain itu, juga menjaga cash flow berhubungan dengan OPEX & maintenance cost,” imbuh Indah. 


Penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) juga menjadi fokus utama perusahaan dalam menjalankan bisnis untuk menjaga kestabilan kinerja. Saat ini, perseroan fokus pada investasi sektor infrastruktur strategis berkualitas dengan mengedepankan keamanan, lingkungan hidup melalui penerapan 3 prinsip yaitu mobilitas, akses, dan konektivitas. 


Perseroan berhasil menutup 2022 dengan menyelesaikan seluruh proses pembelian 40 persen saham Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC), anak usaha Jasa Marga (JSMR), pengelola Jalan Layang Mohamed Bin Zayed (MBZ). Aksi korporasi strategis itu, bukti nyata sinergi positif antara pemerintah, dan swasta sesuai semangat Indonesia Incorporated telah mampu meningkatkan nilai aset perusahan menjadi Rp11,1 triliun pada 2022 dibanding edisi 2021 sebesar Rp6,6 triliun atau meningkat 69,3 persen. (*)