EmitenNews.com - KDB Tifa Finance (TIFA) tahun lalu meraup laba Rp56,90 miliar. Menanjak 112 persen dari episode sama 2021 sejumlah Rp26,73 miliar. Alhasil, laba per saham dasar menjadi Rp16,02 dari sebelumnya Rp14,81.


Jumlah pendapatan Rp158,96 miliar, melejit 37 persen dari periode sama 2021 sebesar Rp115,38 miliar. Pendapatan sewa pembiayaan Rp123,28 miliar, naik dari Rp96,22 miliar. Pembiayaan multiguna Rp3,1 miliar, naik dari Rp2,1 miliar. Pendapatan ijarah muntahiyah bittamlik bersih Rp12,03 miliar, melesat dari Rp9,93 miliar. Bunga dan bagi hasil Rp4,16 miliar, turun dari Rp4,65 miliar. Lain-lain Rp16,19 miliar dari Rp2,53 miliar. 


Total beban Rp86,40 miliar, naik dari Rp82,77 miliar. Beban bunga dan keuangan Rp8,2 miliar, susut dari Rp20,23 miliar. Beban umum dan administrasi Rp52,57 miliar, naik dari Rp51,49 miliar. Kerugian selisih kurs mata uang asing bersih nihil dari Rp496 juta. 


Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai Rp19,46 miliar, naik dari Rp8,78 miliar. Lain-lain Rp6,15 miliar, naik dari Rp1,76 miliar. Laba sebelum pajak Rp72,55 miliar, menanjak dari Rp32,60 miliar. Penghasilan pajak Rp15,65 miliar, melambung dari Rp5,87 miliar. 


Jumlah ekuitas Rp1,09 triliun, menanjak dari periode akhir 2021 sebesar Rp1,03 triliun. Total liabilitas Rp511,31 miliar, bengkak 40 persen dari posisi sama 2021 sejumlah Rp363,48 miliar. Jumlah aset Rp1,60 triliun, melesat 15 persen dari periode sama akhir 2021 sebesar Rp1,39 triliun. (*)