Melirik Bisnis EBT, Protect Mitra (OASA) Sebut Ini Peluang dan Tantangan
EmitenNews.com - PT Protech Mitra Perkasa Tbk (OASA) melihat bisnis energi baru dan terbarukan (EBT) serta telekomunikasi dan konstruksi menjadi peluang terbuka bagi perseroan yang akan terus mengembangkan usahanya di Indonesia.
"Di saat energi fosil sudah mulai akan ditinggalkan maka EBT merupakan peluang besar bagi perusahaan dan kita sudah melakukan pemetaan serta pengumpulan data bisnis ke depan," kata Presiden Direktur/CEO PT Protech Mitra Perkasa Tbk. (OASA) Bobby Gafur Umar saat paparan publik virtual kepada pers di Jakarta, Selasa.
Dikatakan, perusahaan yang bergerak di bidang jasa konstruksi, telekomunikasi, dan energi tersebut menilai Indonesia memiliki semua potensi EBT yang besar dan masih bisa dikembangkan mendatang dan ini akan menjadi peluang dan tantangan bagi perseroan.
Apalagi, katanya, Pemerintah Indonesia saat ini juga sedang gencar-gencarnya dan juga mengembangkan EBT sebagai pengganti bahan bakar fosil.
"Ini tentunya memberikan harapan dan peluang baik bagi perusahaan untuk juga mengikuti program pemerintah," katanya.
Selain mengembangkan sektor EBT, perusahaan juga melebarkan sayapnya mengembangkan sektor telekomunikasi dengan menggandeng sejumlah perusahaan sejenis dari Eropa, Jepang, Korea Selatan, dan China yang sebelumnya memang sudah maju.
Dirinya optimistis peluang bisnis ke depan akan sangat terbuka apalagi saat ini kasus pandemi COVID-19 di Indonesia sudah semakin turun sebagai buah dari kinerja pemerintah yang sangat serius.
"Saya melihat pemerintah berhasil dalam mengatasi pandemi dan ini akan menjadi pintu besar untuk perbaikan ekonomi nasional," katanya.
Pemerintah, kata Bobby, juga serius membangun dan mengembangkan berbagai jenis infrastruktur seperti jalan tol, pelabuhan laut, serta bandara sehingga memudahkan konektivitas ke berbagai daerah yang pada akhirnya juga mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Kinerja perusahaan 2021 ini lebih baik dibanding 2020 disebabkan keberhasilan pemerintah mengendalikan pandemi yang mengakibatkan kenaikan permintaan jasa perawatan menara telekomunikasi," katanya.
Related News
Surplus 20,6 Persen, BIRD Kuartal III 2024 Serok Laba Rp436 Miliar
Makin Boncos, WMPP Kuartal III 2024 Defisit Rp1,08 Triliun
Melonjak 115 Persen, SCMA Kuartal III 2024 Raup Laba Rp509 Miliar
Rugi Menipis, INAF Kuartal III 2024 Defisit Rp1,57 Triliun
Kuartal III 2024, Laba dan Penjualan CTRA Tumbuh Minimalis
Melorot 50 Persen, Laba ABMM Kuartal III 2024 Sisa USD111,94 Juta