EmitenNews.com—PT Black Diamond Resources Tbk (COAL) sepanjang periode Januari-September 2022 berhasil membukukan kinerja cemerlang dengan torehan laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk Rp99,07 miliar naik 327,21 persen dari laba Rp23,19 miliar tahun sebelumnya.


Mengutip dari data laporan keuangan emiten tambang itu yang dimuat pada laman BEI, disebutkan penjualan Rp542,87 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari penjualan Rp113,85 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya.


Beban pokok penjualan naik menjadi Rp405,48 miliar ari Rp77,77 miliar dan laba bruto naik menjadi Rp137,38 miliar dari laba bruto Rp36,07 miliar. Laba sebelum pajak mencapai Rp123,99 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp31,16 miliar.


Jumlah liabilitas mencapai Rp225,75 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp118,28 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp523,35 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah aset Rp197,53 miliar hingga periode 31 Desember 2021.


Detail kenaikan Total Aset dipengaruhi oleh Asset lancar naik 481,99% atau senilai Rp 275,01 miliar yaitu pada akun Kas dan Setara kas naik senilai Rp84,016 miliar karena adanya penerimaan dana IPO. 


Piutang usaha pihak ketiga naik senilai Rp24,72 miliar. Persediaan naik senilai Rp 98.838.583.164 akibat aktivitas produksi yang dilakukan oleh Perseroan secara signifikan untuk memenuhi penjualan yang meningkat sebesar Rp 371,16 miliar.


Biaya dibayar dimuka naik senilai Rp1,692 miliar akibat adanya kenaikan biaya asuransi atas asset dan persediaan dan biaya sewa kantor. Pajak dibayar dimuka naik senilai Rp19,59 miliar berasal dari Pajak Pertambahan Nilai Perseroan, Uang muka naik senilai Rp46,15 miliar atas pembayaran uang muka jasa pengangkutan dan kontraktor. 


Asset tidak lancar naik senilai Rp50,74 miliar dalam hal ini aset tetap naik senilai Rp23,90 miliar, aset properti tambang naik senilai Rp13,64 miliar, aset pajak tangguhan naik senilai Rp211 juta. 


Detail kenaikan total liabilitas dipengaruhi oleh Liabilitas jangka pendek naik 115,71 persen atau senilai Rp110,99 miliar yaitu pada akun utang Usaha pihak ketiga naik senilai Rp22,06 miliar dan Utang Pajak naik senilai Rp16,81 miliar. 


Uang Muka Penjualan turun senilai Rp18,35 miliar, Akrual naik senilai Rp1.74 miliar, utang lain-lain — pihak ketiga turun senilai Rp30,95 miliar. Liabilitas sewa naik senilai Rp249 juta sebagai dampak penerapan standar akuntansi keuangan baru (PSAK 73) mengenai Sewa.