EmitenNews.com -Lonjakan harga yang di alami oleh saham PT Arkora Hydro Tbk (ARKO) hingga 466,27 persen menjadi momentum bagi pemegang saham pengendalinya untuk mengurangi porsi dengan melepas jutaan lembar kepemilikan. Lonjakan harga sebesar itu jika menghitung sejak enam bulan terakhir.

Merujuk data perubahan kepemilikan saham ARKO, PT Arkora Bakti Indonesia selaku pengendali secara bertahap melepas kepemilikannya sejak 1 Desember di harga 950 per lembar untuk 146.000.000 helai.

Aksi jual berlanjut pada tanggal 2 Desember 2025, untuk 4.424.750 lembar saham di harga 950 pula dan pada tanggal yang sama transaksi saham ARKO lebih besar 14.642.475 lembar saham di harga 1.800 per helai.

Secara kalkulasi, PT Arkora Bakti Indonesia mengantongi dana segar hasil divestasi saham ARKO sebesar 5,64 persen ini senilai Rp169.259.967.500 (Rp169,25 miliar).

Aksi jual saham dengan tujuan divestasi dan status kepemilikan langsung itu membuat porsi pengendalian Arkora Bakti Indonesia atas PT Arkora Hydro Tbk (ARKO) menyusut ke 41,88 persen setara 1.226.692.775 lembar saham dari sebelumnya 47,52 persen atau 1.391.760.000 lembar saham.

Adapun sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada Saham PT Arkora Hydro Tbk (ARKO) dan sebagai bentuk perlindungan bagi Investor, PT Bursa Efek Indonesia telah melakukan penghentian sementara perdagangan Saham ARKO di Pasar Reguler dan Pasar Tunai sejak sesi I tanggal 28 November 2025 sampai dengan Pengumuman Bursa lebih lanjut.

Merujuk data perdagangan BEI, saham ARKO sebelum melonjak hingga di suspend oleh BEI masih bergerak di level 1.400-1.600 an di pertengahan November 2025, dengan frekuensi hanya sekitar 150-400 an kali per hari.

Namun, lonjakan dari sisi frekuensi, volume hingga nilai per hari mulai terjadi sejak 14 November 2025 dengan frekuensi 836 kali, nilai Rp5,99 miliar dan volume sebanyak 3.369.500 saham. Hingga lonjakan transaksi ini berlanjut pada 27 November 2025, dengan frekuensi mencapai Rp7558 kali nilai mencapai Rp48,76 miliar dan jumlah saham di transaksikan mencapai 10.708.500 lembar dengan harga tertinggi hari itu di level 4.920.