Memburuk! Beban Bengkak, Inocycle (INOV) Tanggung Rugi di Semester I-2022 Rp6,65 M

EmitenNews.com—PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV) membukukan rugi bersih senilai Rp6,65 miliar di semester I-2022. Realisasi itu berbalik dari laba yang dicapai periode sama tahun lalu sebesar Rp7,90 miliar.
Pendapatan emiten produsen serat staple ini melonjak 14,30% year on year (yoy) mencapai Rp349,08 miliar. Sementara pada paruh pertama tahun lalu, INOV mencetak pendapatan sebesar Rp305,40 miliar.
Omset terbesar berasal dari penjualan serat stapel sebesar Rp246,28 miliar, sedangkan segmen bukan tenunan senilai Rp76,22 miliar. Adapun penjualan perabot rumah dan lainnya menyerap pemasukan senilai Rp26,57 miliar.
Penurunan kinerja keuangan ini membuat INOV mencatatkan rugi per saham dasar senilai Rp3,68, dari periode tahun lalu yang masih laba sebesar Rp4,37. Demikian laporan keuangan INOV di keterbukaan informasi, Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (3/10/2022).
Beban pokok yang membengkak, serta bertambahnya aneka biaya lain menjadi penyebab utama perseroan mencatatkan rugi.
Diketahui, beban pokok INOV naik 17,14% yoy, yang sebagian besar berasal dari biaya pembelian bahan baku hingga produksi, sedangkan kenaikan beban umum mayoritas berasal dari lonjakan gaji karyawan.
Neraca keuangan INOV per 30 Juni 2022 mencatat ada kenaikan total aset sebesar 3,11% mencapai Rp918,45 miliar, dari akhir 2021 di angka Rp890,73 miliar.
Jumlah kewajiban pembayaran atau liabilitas membengkak 6,08% sebanyak Rp589,81 miliar, sedangkan modal atau ekuitas perseroan turun 1,81% di angka Rp328,63 miliar.
Hingga paruh pertama tahun 2022, perseroan menerima kas dari aktivitas operasi sebanyak Rp298,95 miliar, yang sebagian besar digunakan untuk membayar pemasok hingga gaji karyawan. INOV juga memperoleh pinjaman jangka pendek dari bank sebanyak Rp48,98 miliar.
Adapun sebanyak Rp14,10 miliar digunakan untuk membeli aset tetap, Rp10,10 miliar membayar utang jangka pendek, dan Rp16,89 miliar membayar utang atau pinjaman jangka panjang. Seluruh perhitungan kas ini membuat jumlahnya di akhir periode mencapai Rp50,17 miliar.
Related News

Melejit 37,98 Persen, BNLI Sudahi 2024 dengan Laba Rp3,56 Triliun

Harga Susut, Dua Pentolan BMRI Serok 1,11 Juta Saham

Periksa! Ini 10 Saham Top Losers dalam Sepekan

Rugi Bengkak, JKSW 2024 Defisit Rp479,63 Miliar

Cek! Berikut 10 Saham Penghuni Top Gainers Pekan Ini

Bengkak 77 Persen, FASW 2024 Boncos Rp1,1 Triliun