EmitenNews.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan harga komoditas nikel hingga batu bara pasar global secara umum mengalami penurunan pada Januari 2024, dibanding Desember 2023. Kondisi itu berdampak kepada kinerja neraca perdagangan Indonesia. 

“Harga komoditas logam, dan mineral mengalami penurunan baik secara bulanan maupun tahunan,” ungkap Plt. Kepala BPS Amalia A. Widyasanti dalam Rilis BPS, Kamis (15/2/2024). 

Harga komoditas logam dan mineral pada Januari turun 0,34 persen secara bulanan, sedangkan secara tahunan anjlok 10,51 persen. Komoditas lain turut terkoreksi yakni pertanian turun 0,72 persen (month-to-month/mtm), dan susut 3,60 persen (year-on-year/yoy).  

Selanjutnya, harga komoditas energi merosot 15,19 persen dibanding periode sama tahun lalu. Kendati begitu, secara bulanan harga energi naik tipis 1,57 persen. Berdasar data Trading Economics, harga nikel pasar global Rabu, 14 Februari 2024 berada di level USD16.090 per ton.

Secara mingguan, harga nikel masih naik 2,14 persen, dan secara bulanan naik tipis 0,80 persen. Namun, dibanding periode sama tahun lalu, harga nikel masih turun 37,90 persen. Merespons kondisi ini, Merdeka Battery Materials (MBMA), terus menerapkan operasional efisien.

Cecara umum perusahaan tambang adalah price taker. Dengan demikian, fluktuasi harga nikel sudah di luar kapasitas perusahaan. "Turun naik harga nikel atau komoditi global tidak banyak yang bisa kami lakukan," tutur  Tom Malik, GM Corporate Communications Merdeka Copper Gold, Kamis (15/2/2024).

Oleh sebab itu, pihaknya optimistis dengan penerapan manajemen operasional efisien, didukung struktur biaya rendah, dan wilayah operasional terintegrasi, akan menopang kinerja dengan baik. Saat ini, Merdeka Material mengelola Tambang Sulawesi Cahaya Mineral, beberapa operasi smelter, dan converter nikel matte.

Sebagaimana diketahui, harga nikel dunia jatuh mendekati posisi terendah tiga tahun terakhir. Koreksi harga itu, dinilai akibat banjir pasokan nikel dari Indonesia. Berdasar data perdagangan, Senin, 22 Januari 2024, harga nikel dunia kontrak tiga bulan tercatat USD16.036 per ton. Posisi itu, terendah sejak April 2021.

Pendorong utama buruknya kinerja nikel pasokan lebih tinggi dibanding permintaan. INSG memperkirakan harga nikel akan tetap berada di bawah tekanan dalam jangka pendek seiring surplus pasar global, dan perlambatan ekonomi global.

Harga rata-rata nikel global menurut INSG USD16.600 per ton pada kuartal pertama dengan harga secara bertahap naik rata-rata USD16.813 per ton pada 2024. (*)