EmitenNews.com - Sumber Tani Agung Resources (STAA) tahun lalu meraup laba bersih Rp1,11 triliun. Melesat 3,7 persen dari periode sama 2021 sejumlah Rp1,07 triliun. Sayangnya, laba per saham dasar turun menjadi Rp104 per lembar dari tahun sebelumnya sebesar Rp177 per eksemplar. 


Penjualan bersih Rp6,04 triliun, naik tipis 2,7 persen dari edisi sama 2021 sebesar Rp5,88 triliun. Beban pokok penjualan bengkak 10 persen menjadi Rp3,99 triliun dari fase sama 2021 sejumlah Rp3,61 triliun. Laba kotor Rp2,04 triliun, terkoreksi 10 persen dari episode sama 2021 senilai Rp2,27 triliun. 


Rugi yang timbul dari perubahan atas kuantitas dan nilai wajar aset biologis Rp75 miliar, naik dari Rp69 miliar. Beban penjualan dan pemasaran Rp242 miliar, susut dari Rp548 miliar. Beban umum dan administrasi Rp141 miliar, bengkak dari Rp135 miliar. Pendapatan lainnya Rp169 miliar dari Rp86 miliar. Beban lainnya Rp24 miliar dari Rp25 miliar. 


Laba usaha Rp1,73 triliun, menanjak dari Rp1,71 triliun. Biaya keuangan Rp145 miliar, turun dari Rp197 miliar. Pendapatan keuangan Rp43 miliar melesat dari Rp19 miliar. Bagian laba entitas asosiasi Rp9,04 miliar dari Rp9,78 miliar. Laba sebelum pajak penghasilan Rp1,63 triliun, menanjak dari periode sama 2021 sebesar Rp1,55 triliun.


Laba tahun berjalan Rp1,28 triliun, menanjak 4 persen dari episode sama 2021 sebesar Rp1,23 triliun. Total ekuitas Rp4,64 triliun, naik dari edisi akhir 2021 senilai Rp3,09 triliun. Jumlah liabilitas Rp2,36 triliun, turun dari posisi sama 2021 sebesar Rp2,76 triliun. Total aset Rp7,01 triliun, melejit 19 persen dari fase sama 2021 sebesar Rp5,85 triliun. (*)