EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak negatif. Mengekor bursa regional yang cenderung melemah. Padahal, harga batu bara kembali mengalami penguatan dan bertengger di kisaran USD419 per ton.
”IHSG akan bergerak pada rentang support 6.680, dan resisten 6.750,” tutur Lukman Hakim, Research Analyst Reliance Sekuritas Indonesia, Selasa (12/7).
Secara teknikal, Indeks masih tertahan di level MA5. Namun, belum berhasil break MA200. Kalau berhasil break di kisaran MA200, Indeks ada perlawanan untuk bullish. Beberapa saham berpotensi naik untuk perdagangan hari ini yaitu BABP, ESSA, BRPT, ASII, KINO, TPMA, ASSA, dan SMDR.
Pada perdagangan Senin (11/7), indeks minus 0,27 persen menjadi 6.722,15. Sejumlah sektor pendorong koreksi Indeks di antaranya teknologi drop 0,92 persen, bahan konsumi primer turun 0,43 persen, dan infrastruktur tekor 0,11 persen. Investor asing membukukan net sell Rp251,21 miliar dengan saham-saham paling banyak dijual investor asing ITMG, BBRI, dan ADMR.
Sementara itu, bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street kompak parkir di zona merah. Itu menyusul kekhawatiran resesi, dan rilis laporan keuangan kuartal II-2022 dikhawatirkan kurang memuaskan. Bursa Asia pagi ini menyusuri zona negatif. Indeks Nikkei minus 0,97 persen, dan Kospi naik 0,72 persen. Para investor merespons rilis PPI index Juni naik 9,2 persen. (*)
Related News

Wall Street Loyo, IHSG Lanjut Ngegas

Pasar Konfiden, IHSG Siap Jebol 8.150

IHSG Lanjut Menyala, Buru Saham BBRI, MEDC, dan INKP

BNI dan KPK Gelar Compliance Forum, Perkuat Integritas dan GCG

IHSG Cetak Rekor Baru Tembus Level 8.025 di Penutupan Hari Ini

Mudahkan Investor, BEST Sodorkan BEFA Industrial Hub