Mengekor Emas, IHSG Siap Menyala

Suasana main Hall Bursa Efek Indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks bursa Wall Street kemarin ditutup melemah. Itu sekaligus menyudahi penguatan dalam beberapa hari terakhir. Aksi ambil untung pelaku paasar terhadap saham sektor teknologi menjadi faktor utama pendorong koreksi indeks.
Nividia minus 0,88 persen, AMD melorot 1,07 persen, Meta Platform merosot 0,52 persen, dan Microsoft anjlok 0,15 persen. Sebagai catatan S&P500 telah menguat lebih dari 20 persen sejak level terendah awal April 2025, ketika presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mulai menerapkan kebijakan tarif impor.
Sementara itu, kemarin Donald Trump masih gagal menyakinkan anggota DPR dari partai republik untuk mendukung usulan undang-undang perpajakan baru karena masih ada perbedaan pandangan mengenai pajak negara bagian, dan pajak daerah. Kondisi itu, akan mengancam pengesahan undang-undang perpajakan baru ditarget pada momen memorial day pada 26 Mei 2025.
Koreksi indeks Wall Street seiring aksi ambil untung diprediksi menjadi sentimen negatif pasar. Lonjakan harga emas, dan potensi pemangkasan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia diprediksi menjadi sentimen positif untuk indeks harga saham gabungan (IHSG). Indeks diprediksi bergerak bervariasi cenderung menguat dengan kisaran support 7.025-6.955, dan resistance 7.165-7.235.
Menilik data itu, Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia menyarankan pelaku pasar untuk mengoleksi sejumlah saham berikut. Yaitu, Erajaya Swasembada (ERAA), Chandra Asri (TPIA), Sarana Menara (TOWR), Bank Syariah Indonesia alias BSI (BRIS), Barito Pacific (BRPT), dan Kalbe Farma (KLBF). (*)
Related News

Pertamina Resmikan PLTS Atap Terbesar Berkapasitas 2,5 MWp

SKK Migas Tawarkan Blok Migas Bali dan Indonesia Timur ke Chevron

IHSG Naik 0,87 Persen di Sesi I, INCO, PGEO, ANTM Top Gainers LQ45

Pemerintah Raup Rp28 Triliun dari Lelang SUN 20 Mei

Kementerian ESDM Umumkan Pemenang Lelang WK Migas Air Komering

Jelang Spin Off, BTN Syariah Raih Internasional Best Islamic Bank 2025