EmitenNews.com—Sejak tahun 2020, Bursa menggandeng Sustainalytics untuk melakukan ESG Scoring terhadap sejumlah perusahaan-perusahaan tercatat. ESG Scoring ini sendiri menjadi salah satu faktor pembentukan indeks ESG Leaders di Bursa Efek Indonesia. 

 

Sepanjang tahun 2020-2021, terdapat peningkatan performa ESG yang dinilai oleh Sustainalytics dengan data sebagai berikut: rata-rata ESG Risk Rating perusahaan yang dinilai Sustainalytics mengalami perbaikan dari ESG Risk Rating 33.05 menjadi 31.96 (nilai semakin rendah maka semakin baik karena Risk Rating menunjukkan paparan risiko perusahaan terhadap aspek ESG). Selain itu, terdapat peningkatan juga dari sisi besaran persentase perusahaan yang mendapat ESG Risk Rating yang tergolong rendah (kategori negligible-medium) yaitu sebesar 17.65%.



Di tahun 2021 BEI telah menyediakan informasi Nilai ESG di website BEI sebagai komitmen untuk mendorong penerapan keuangan berkelanjutan oleh stakeholders di Pasar Modal khususnya Perusahaan Tercatat. 

 

Nilai ESG diharapkan dapat menjadi sarana informasi pendukung yang digunakan oleh para investor dalam menganalisis saham yang akan dimasukkan ke dalam portofolio investasi serta diharapkan dapat menambah jumlah investor di Pasar Modal Indonesia yang memiliki tujuan investasi di perusahaan-perusahaan.

 

ESG merujuk pada tiga faktor sentral pengukuran dampak keberlanjutan dan etika dalam pengambilan keputusan untuk berinvestasi. Ketiga faktor tersebut adalah: Lingkungan (Environmental), Sosial (Social) dan Tata Kelola (Governance). Penilaian ESG merupakan salah satu bagian penting dalam menilai implementasi praktik ESG di perusahaan. Oleh karena itu, BEI terus berkomitmen untuk mendorong investasi berkelanjutan jangka panjang dan peningkatan praktik ESG di pasar modal Indonesia dengan cara bekerja sama dengan lembaga penilai ESG dan melakukan penilaian ESG atas Perusahaan Tercatat di BEI.

 

Saat ini BEI bekerja sama dengan Morningstar Sustainalytics untuk melakukan penilaian ESG. BEI hanya menampilkan penilaian yang sudah dilakukan oleh lembaga penilai tersebut.

 

Sustainalytics melakukan penilaian risiko ESG menggunakan konsep dekomposisi risiko dimana perusahaan dihadapkan pada dua dimensi isu ESG yaitu exposure dan management. Exposure merupakan risiko material ESG yang dihadapi oleh perusahaan dan mempengaruhi penilaian risiko ESG. Management merupakan komitmen dan tindakan nyata perusahaan dalam menangani isu ESG melalui berbagai kebijakan dan program kerja perusahaan. Selanjutnya berdasarkan penilaian skor ESG, perusahaan tercatat dikelompokkan pada salah satu dari 5 kategori.

 

Skor risiko 0-10 masuk kategori Negligible atau Dianggap memiliki risiko ESG yang dapat diabaikan.

 

10-20 kategori Low atau Dianggap memiliki risiko ESG yang rendah.