EmitenNews.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) mensuspensi saham Indosterling Technomedia (TECH). Penghentian perdagangan Efek Indosterling Technomedia itu berlaku di seluruh pasar. Itu terhitung efektif sejak sesi I perdagangan efek pada Selasa, 9 Januari 2024.

Penyebab pembekuan saham Indosterling Technomedia karena mengabaikan otoritas pasar modal indonesia. Yaitu, tidak mau, dan belum menyampaikan keterbukaan informasi atas permintaan penjelasan BEI.

Parahnya, manajemen Indosterling Technomedia tidak menghadiri undangan dengar pendapat yang dilaksanakan BEI. ”Oleh karena itu, BEI berpendapat adanya keraguan atas kelangsungan usaha (going concern) perseroan,” tutur Adi Pratomo Aryanto, Kadiv Penilaian Perusahaan 1 BEI.

Selanjutnya, BEI meminta kepada para pemangku kepentingan untuk memperhatikan dan mencermati segala bentuk keterbukaan informasi yang disampaikan perseroan.

Pada 19 Oktober 2023 lalu, Phillip Securities Pte Ltd menambah koleksi saham Indosterling Technomedia. Itu ditunjukkan dengan menyerok 177.958.100 helai alias 177,95 juta lembar. Pelaksanaan transaksi dibantu sepenuhnya oleh Phillip Sekuritas Indonesia. Menyusul pelaksanaan transaksi itu, timbunan saham perusahaan berbasis di 250 North Bridge Road #06-00 Raffles City Tower, Singapura tersebut makin menggelembung. Menanjak signifikan.

Tepatnya, menjadi 312,95 juta lembar alias setara dengan porsi kepemilikan 24,91 persen. Mengalami lonjakan sekitar 14,16 persen dari periode sebelum transaksi dengan koleksi sebanyak 135 juta eksemplar. Timbunan saham sebanyak itu, setara dengan tabungan sekitar 10,75 persen. 

Rupanya, Phillip Securities menampung saham yang dilepas oleh Indosterling Sarana Investa. Pasalnya, saat bersamaan, tabungan saham Indosterling Sarana Investa mengalami penyusutan 14,16 persen. Oleh karena itu, timbunan saham pengendali perseroan itu, tersisa 419,68 juta lembar alias 33,41 persen. Menyusut dari sebelum transaksi sebanyak 597,63 juta helai atau 47,57 persen.

Per 28 Februari 2023 pemegang saham Indosterling Indomedia antara lain Indosterling Investa dengan koleksi 566,62 juta eksemplar alias 45,103 persen. KB Valbury Sekuritas 198,44 juta helai atau 15,796 persen. OCBC Securities Pte 134,31 juta helai alias 10,69 persen. DBS Vickers Secs 100 juta lembar atau 7,95 persen, dan publik 256,41 juta eksemplar atau 20,41 persen. (*)