EmitenNews.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati berkomitmen bahwa APBN akan terus memberikan dukungan pada usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM.) Hal itu dikarenakan UMKM merupakan salah satu sektor yang terkena dampak pandemi sangat berat.


Dukungan itu diberikan Pemerintah salah satunya dengan terus mendorong sektor perbankan untuk menyalurkan kredit usaha kepada UMKM serta memberikan berbagai instrumen keuangan termasuk subsidi suku bunga bagi kredit usaha rakyat (KUR).


“Ini menggambarkan bahwa pemerintah bersungguh-sungguh agar sektor usaha terutama mikro, kecil dan menengah memiliki akses pendanaan, investasi, dan terutama juga pada tingkat interest rate yang affordable,” ujar Menkeu pada Rapat Pimpinan Nasional (RAPIMNAS) Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonessia tahun 2022, di Jakarta, Jumat (02/12).


Selain itu dikatakan Menkeu, pemerintah juga akan memberikan dukungan melalui transfer ke daerah agar pemerintah daerah juga dapat melakukan upaya untuk membangun dan membina UMKM di daerahnya.


“Pembangunan sentra industri kecil menengah, revitalisasi sentra industri kecil menengah, membangun 13 pusat pelayanan terpadu UMKM dan dana penguatan kapasitas, serta peningkatan koperasi dan UMKM. Ini adalah desain dari APBN membantu dari sisi akses kapitalnya, pemasarannya, termasuk kredit,” ujarnya.


Dengan begitu Menkeu berharap, agar KADIN dapat bersama-sama dengan pemerintah mengelola dan mengawal momentum pemulihan ekonomi Indonesia, termasuk transformasi ekonomi dibidang energi atau Energy Transition Mechanism (ETM) dan di bidang hilirisasi.


“Di bidang hilirisasi kita melakukan berbagai kebijakan perpajakan dan insentif dari mulai tax holiday, tax allowance, super deduction yang juga diberikan supaya industri hilirisasi bisa kompetitif dan berkembang di Indonesia,” terang Menkeu.


Sebagai penutup, Menteri Keuangan juga menyatakan dukungannya terhadap reformasi di bidang pendidikan. Dimana Kementerian Pendidikan akan mendekatkan hubungan antara pendidikan dengan industri atau pelaku industri untuk dapat dijadikan sebagai tempat belajar dari para mahasiswa atau para siswa SMK. Nantinya industri yang menjalin kerjasama tersebut akan mendapatkan dukungan pemerintah berupa insentif.


“Jadi APBN memberikan dukungan dalam berbagai front, dari mulai perusahaan yang akan melakukan perkuatan ekosistem industri, hingga kepada usaha kecil, ultra mikro, mikro, koperasi, dan menengah. Berbagai insentif ini yang terus akan kita review dan tentu akan kita pelajari apakah perlu dimodifikasi karena kondisi ekonomi memang terus berubah, dinamika terjadi. Perubahan dari sisi profil risiko juga harus terus kita pelajari,” pungkasnya.(fj)