Menko Airlangga-CEO Eramet Sepakati Susunan Roadmap Hilirisasi Nikel

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. dok. Kemenko Perekonomian.
EmitenNews.com - Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto dan CEO Eramet Christel Bories menyepakati perlunya penyusunan peta jalan (roadmap) serta estimasi kapasitas produksi dalam pengembangan industri hilirisasi nikel di Indonesia. Kesepakatan ini dibahas dalam pertemuan bilateral yang berlangsung di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Paris pada Senin (3/3/2025).
"Hal tersebut akan dijadikan pertimbangan Pemerintah Indonesia dalam pemberian dukungan kepada Eramet sebagai upaya pengembangan ekosistem nikel di Indonesia," kata Menko Ekonomi Airlangga Hartarto dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (4/3/2025).
Menko Airlangga melakukan pertemuan penting itu, di sela-sela rangkaian kunjungan acara pertemuan dengan Sekretaris Jenderal Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) dan para Duta Besar Negara Anggota OECD di Paris.
Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak membahas tindak lanjut investasi Eramet di Indonesia, terutama dalam pengembangan fasilitas manufaktur hijau untuk produksi baterai kendaraan listrik (EV) di Kawasan Industri Weda Bay, Halmahera Tengah.
Pemerintah Indonesia menyambut baik usulan tersebut guna mendukung percepatan transisi energi di Indonesia.
"Untuk menjamin komitmen industri hijau tersebut, lokasi industri dimaksud nantinya dapat ditempatkan berdekatan dengan sumber energi hidro guna menjamin penggunaan energi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan," ujar Airlangga Hartarto.
Sementara itu, seperti ditulis Antara, CEO Eramet Christel Bories mengungkapkan bahwa pihaknya masih membutuhkan informasi lebih lanjut terkait ketersediaan bahan baku yang diperlukan guna merealisasikan rencana produksi di Indonesia. ***
Related News

Kenaikan Harga Beras dan Minyak Goreng Angkat IHPB Juli 2025

Tingkat Ketimpangan Pengeluaran Penduduk Indonesia Turun Tipis

Efek Tahun Ajaran Baru; Biaya Pendidikan Dongkrak Inflasi Juli

Ekspor Industri Aneka, Termasuk Perhiasan, Naik Hingga 152,5 Persen

Bagi Indonesia, Merek AS Dibuat di Luar AS, Tak Layak Dapat Tarif 0

Menkeu-Danantara Sepakati Penerbitan Obligasi Untuk 33 Proyek