EmitenNews.com - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengingatkan bahwa keberlanjutan tren positif industri manufaktur sangat erat kaitannya dengan stabilitas nasional.

“Industri butuh kondisi yang kondusif dalam menjalankan operasionalnya. Situasi yang mengarah ke destabilisasi, makar, atau kerusuhan dikhawatirkan akan menurunkan kembali tingkat optimisme para pelaku industri,” tegasnya di Jakarta, Senin (1/9).

Menurut Menperin, sektor manufaktur berbeda dengan sektor lain karena memiliki ekosistem yang luas dan sensitif. Manufaktur melibatkan banyak kegiatan, mulai dari forward linkages, backward linkages, investasi, UMR, bahan baku, logistik, hingga sumber daya energi. "Semua rantai ini harus dijaga agar optimisme tetap tumbuh,” jelasnya.

Ia menambahkan, PMI manufaktur tidak pernah dijadikan tolak ukur oleh Kemenperin sebagai landasan menganalisa kondisi lapangan, melainkan hanya dipandang sebagai salah satu indikator tambahan untuk melengkapi analisis.

“Bagi kami, IKI jauh lebih representatif karena melibatkan responden yang lebih besar, yaitu sebanyak 2.500–3.000 perusahaan industri dari 23 subsektor,” jelasnya.

PMI manufaktur Indonesia pada Agustus 2025 mampu melampaui PMI manufaktur Prancis (49,9), Jerman (49,9), Jepang (49,9), Myanmar (50,4), Filipina (50,8), Korea Selatan (48,3), Taiwan (47,4), Inggris (47,3), dan China (50.5).

Agus juga menegaskan, peningkatan ini sekaligus menjadi sinyal positif bahwa sektor industri manufaktur tetap tangguh dan mampu menjadi motor penggerak ekonomi nasional.

“Kementerian Perindustrian berkomitmen untuk mewujudkan arahan Bapak Presiden Prabowo, bahwa Indonesia akan tumbuh menjadi negara industri yang kuat dan tidak kalah dengan negara lain. Semangat yang disampaikan oleh Bapak Presiden merupakan arah sekaligus energi baru bagi kita semua,” tuturnya.

Oleh karena itu, Kemenperin bertekad untuk terus memperkuat daya saing industri nasional melalui hilirisasi, peningkatan kualitas SDM industri, serta pemanfaatan teknologi dan inovasi. “Dengan kolaborasi erat antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, Indonesia siap menjadi kekuatan industri yang diperhitungkan di kancah global,” tegasnya.

Menperin juga menyampaikan bahwa pernyataan Presiden Prabowo menjadi peta jalan pembangunan industri nasional. Kemenperin, menurutnya, akan memastikan seluruh kebijakan sejalan dengan visi tersebut.(*)