EmitenNews.com - PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) akan berfokus pada pembangun digital connectivity, digital platform dan digital service pada 2022.


Senior Vice President Corporate Communication and Investor Relation Telkom Ahmad Reza mengatakan Indonesia merupakan pasar yang memiliki potensi yang sangat besar bagi pemain industri telekomunikasi. Maka itu, lanjutnya, tantangan dan peluang harus dapat dimaksimalkan.


“Kita harus terintegrasi, tidak hanya dari sisi pembangunan teknologi dan infrastruktur digital, tetapi juga sumber daya manusia atau digital talent. Dalam hal ini, Telkom akan terus berfokus pada pembangun digital konektivitas, digital platform dan layanan digital,” katanya


Ahmad menambahkan berkaca dari sektor industri telekomunikasi di Asia, termasuk Indonesia, bisa diproyeksikan akan terus bertumbuh terutama pada sektor digital. Menurutnya para pemain akan terus berinovasi untuk dapat mengakselerasi transformasi digital sehingga layanan digital untuk dapat diakses secara merata dalam mendukung pembangunan masyarakat digital di seluruh tanah air.


Dia berharap dengan begitu akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi digital Indonesia. Selain itu, peningkatan layanan konektivitas baik serat optik atau seluler akan menjadi sangat penting sebagai operator bagi masyarakat untuk mengakses layanan digital.


“Pembangunan infrastruktur konektivitas, seperti tower, data center juga berperan penting dalam membangun ekspansi bisnis digital dan transformasi digital seperti diantaranya, persiapan untuk implementasi 5G, IoT, dan inovasi digital lainnya,” katanya.


Sementara itu, Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama mengatakan terdapat satu hambatan sekaligus peluang yang mengadang para emiten telekomunikasi tahun depan. Yaitu akses internet yang belum merata di penjuru Tanah Air.


“Penyebaran akses internet yang belum merata menjadi tantangan sekaligus peluang bagi emiten telko,” katanya.


Okie pun melihat dengan peralihan dari tv analog ke digital tentu menjadi peluang bagi pemain sektor tersebut untuk bersaing dan memberikan layanan terbaiknya. Namun, di sisi lain dia melihat adanya potensi perang tarif guna memperluas cakupan pasar bagi emiten telekomunikasi.


Hal itu, lanjutnya, berpotensi memberikan tekanan pada pertumbuhan bisnis marjin seluruh pemain. “Baik menara maupun jasa telekomunikasi mendapat benefit dari pertumbuhan ini, saat ini kami maintain overweight pada sektor telekomunikasi untuk 2022,” katanya.


Okie memilih beberapa saham favoritnya dengan saham pilihan teratas TLKM pada target harga Rp4.650 dan EXCL yang mencapai Rp3.520. Adapun dari sektor menara dia memilih TBIG dengan target Rp3.280 dan MTEL Rp1.035.