EmitenNews.com -PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) mencatatkan laba bersih senilai USD182,71 juta dalam tiga bulan pertama tahun 2023, atau merosot 14,5 persen dibanding periode yang sama tahun 2022 yang setara USD213,27 juta.

 

Dampaknya, laba bersih per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun ke level USD0,16 per lembar, sedangkan di akhir Maret 2022 berada di level USD0,19.

 

Merujuk data laporan keuangan kuartal I 2023 dengan penelaahan terbatas emiten tambang batu bara itu yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (10/5/2023). Padahal pendapatan bersih tumbuh 7,1 persen dibanding kuartal I 2022 menjadi USD685,58 juta.  

 

Rinciannya, penjualan batu bara kepada pihak ketiga naik 4,5 persen menjadi USD646,97 juta. Salah satu pembeli pihak ketiga tersebut Shenhua Hong Kong International Shenhua Trading Ltd senilai USD83,057 juta.

 

Sayangnya, beban pokok pendapatan membengkak 37,9 persen menjadi USD418,67 juta. Pemicunya, biaya penambangan naik 43,01 persen menjadi USD133,09 juta.

 

Ditambah dengan meningkatknya royalti/iuran eksploitasi sebesar 47,3 persen menjadi USD112, 23 juta.

 

Demikian juga dengan pembelian batu bara terkerek 82,9 persen menjadi USD75,724 juta.

 

Akibatnya, laba kotor amblas 20,8 persen menjadi USD266,91 juta, sedangkan di akhir kuartal I 2022 setara USD336,33 juta.

 

Sementara itu, total kewajiban bertambah 60,9 persen dibanding akhir tahun 2022 menjadi USD1,109 miliar. Tambahan itu dari utang pembayaran dividen senilai USD474,63 juta.