EmitenNews.com - PT Bumi Serpong Damai (BSDE) paruh pertama tahun ini mencatat marketing sales Rp4,7 triliun. Melejit 61 persen dari proyeksi tahunan prapenjualan 2022 sebesar Rp7,7 triliun. Itu ditopang penjualan produk residensial.


Di mana, sepanjang semester I-2022, penjualan produk residensial tembus Rp3 triliun. ”Angka itu setara dengan kontribusi 64 persen terhadap total prapenjualan,” tutur Direktur Bumi Serpong Damai Hermawan Wijaya.


Produk-produk residensial diminati pembeli terutama BSD City, seperti The Blizfield, Myza (Breezy House), Vanya Park (Askara Nue), Tanakayu Jiva dan Svani, Kiyomi dan Kanade The Zora di segmen atas, Laurel dan Marigold Nava Park di segmen premium, dan ruko kawasan bisnis BSD City seperti Northridge dan Latinos Business District.


Di luar BSD City, ada beberapa produk di kawasan Jabodetabek  mampu menarik minat pembeli dan dijual antara lain New Westfield, dan Z Living di Grand Wisata, dan Mississippi, Nashville di Kota Wisata. Produk lain turut berkontribusi positif, termasuk kavling komersial, strata title (apartemen), dan ruko mencapai Rp1,4 triliun atau 31 persen atas total prapenjualan.


Penjualan itu, meliputi Rp541 miliar dari kavling komersial dijual sebagian besar di BSD City, Rp316 miliar strata title (apartemen/kondominium), dan Rp570 miliar dari pertokoan, ruko/rukan. Unit pengembangan vertikal terjual sebagian besar disokong The Elements Rasuna CBD Jakarta, Southgate TB Simatupang, Aerium Jakarta Barat, dan unit apartemen di BSD City (Marigold, Akasa, UpperWest dan Casa De Parco).


Sedang segmen ruko, sebagian besar disumbang Northridge Business Center dan Latinos Business District di BSD City. Selain itu, tercatat penjualan tanah joint venture senilai Rp275 miliar atau setara 6 persen dari total prapenjualan. Namun, menyusul kinerja positif marketing sales itu, laba bersih perseroan turun 31,82 persen menjadi Rp463,64 miliar dari periode sama tahun lalu Rp680 miliar.


Koleksi laba itu, diraih dari pendapatan usaha Rp3,83 triliun, tumbuh 17,87 persen dari periode sama tahun lalu Rp3,25 triliun. Laba kotor Rp2,37 triliun, naik 8,39 persen dibanding periode sama tahun lalu Rp2,19 triliun. Pendorong utama pendapatan dari segmen penjualan tanah, bangunan, dan strata title Rp2,89 triliun. So, segmen itu berkontribusi 75,34 persen terhadap total pendapatan usaha, terbesar di antara segmen lain.


Kontributor terbesar kedua segmen sewa Rp457,79 miliar, tumbuh 25,31 persen dari periode sama tahun lalu Rp365,32 miliar. Segmen itu, berkontribusi 11,94 persen atas total pendapatan. Kontributor terbesar ketiga pengelolaan gedung sekitar Rp169,93 miliar alias tumbuh 17,02 persen dengan kontribusi 4,43 persen terhadap total pendapatan.


Pendapatan lainnya Rp318,23 miliar dikontribusi segmen lain-lain. Secara total angka itu tumbuh 100,35 persen dibanding periode sama tahun lalu Rp158,83 miliar. Oleh karena itu, manajemen optimistis angka pendapatan usaha akan berkontribusi positif hingga akhir tahun mendatang. (*)