EmitenNews.com - Sampoerna Agro (SGRO) sepanjang 2023 mencatat laba bersih Rp483,71 miliar. Ambrol 53 persen dari posisi sama tahun sebelumnya sejumlah Rp1,04 triliun. Alhasil, laba per saham dasar melepuh menjadi Rp266 dari edisi sebelumnya Rp577. 

Penjualan Rp5,62 triliun, turun tipis dari akhir tahun sebelumnya Rp5,67 triliun. Beban pokok penjualan Rp4,29 triliun, bengkak dari periode sama tahun 2022 sebesar Rp3,68 triliun. Laba kotor terakumulasi senilai Rp1,32 triliun, mengalami reduksi dari posisi sama tahun sebelumnya Rp1,98 triliun. 

Perubahan nilai wajar aset biologis Rp16,71 miliar, berbalik dari tekor Rp18,81 miliar. Beban penjualan dan pemasaran Rp159,11 miliar, bengkak dari Rp139,05 miliar. Beban umum dan administrasi Rp239,28 miliar, susut dari Rp240,79 miliar. Pendapatan operasi lain Rp124,12 miliar, turun dari Rp161,43 miliar.

Beban operasi lain Rp132,73 miliar, bengkak dari Rp127,38 miliar. Laba usaha Rp936,56 miliar, anjlok dari sebelumnya Rp1,61 triliun. Biaya keuangan Rp234,25 miliar, susut dari Rp243,05 miliar. Pendapatan Keuangan Rp41,99 miliar, menanjak dari Rp28,02 miliar. Laba sebelum pajak penghasilan Rp744,30 miliar, turun dari Rp1,40 triliun. 

Beban pajak penghasilan Rp303,52 miliar, turun dari Rp364,59 miliar. Laba tahun berjalan Rp440,77 miliar, susut dari Rp1,03 triliun. Total ekuitas Rp5,51 triliun, naik dari Rp5,23 triliun. Total liabilitas Rp4,55 triliun, susut dari akhir 2022 senilai Rp5,01 triliun. Jumlah aset Rp10,06 triliun, turun dari Rp10,24 triliun. (*)