EmitenNews.com - Pembangunan Jaya Ancol (PJAA) per 30 Juni 2025 meraup laba bersih Rp21,69 miliar. Melorot 63,74 persen dari episode sama tahun sebelumnya senilai Rp59,82 miliar. Oleh sebab itu, laba per saham dasar menjadi susut menjadi Rp14 dari periode sebelumnya Rp37.

Pendapatan usaha Rp495,46 miliar, merosot 12,76 persen dari posisi sama tahun lalu Rp567,95 miliar. Beban langsung tercatat Rp14,6 miliar, menyusut dari sebelumnya Rp19,85 miliar. Beban pokok pendapatan, dan beban langsung Rp268,74 miliar, menciut dari sebelumnya Rp273,41 miliar. 

Laba kotor Rp212,11 miliar, mengalami perciutan dari Rp274,68 miliar. Pendapatan bunga Rp6,4 miliar, turun dari Rp7,51 miliar. Pendapatan lainnya Rp21,01 miliar, melonjak signifikan dari Rp7,71 miliar. Beban umum dan administrasi Rp125,55 miliar, bengkak dari Rp120,69 miliar. Beban penjualan Rp14,58 miliar, turun dari Rp15,33 miliar. 

Beban lain-lain Rp13,6 miliar, susut dari Rp14,2 miliar. Total beban usaha Rp126,31 miliar, mengalami persotan dari Rp135,31 miliar. Laba usaha Rp85,8 miliar, anjlok dari Rp139,36 miliar. Bagian laba bersih entitas asosiasi Rp252 juta, melonjak dari minus Rp363 juta. Bagian rugi bersih investasi ventura bersama Rp84 juta, turun dari Rp199 juta. 

Beban keuangan Rp37,97 miliar, susut dari Rp40,73 miliar. Beban pajak final Rp13,48 miliar, bengkak dari Rp12,22 miliar. Laba sebelum pajar Rp34,51 miliar, menciut dari Rp85,85 miliar. Beban pajak penghasilan Rp13,03 miliar, turun dari Rp26,44 miliar. Laba bersih tahun berjalan Rp21,47 miliar, turun dari sebelumnya Rp59,4 miliar. 

Jumlah ekuitas tercatat Rp1,71 triliun, mengalami penciutan dari akhir tahun lalu Rp1,73 triliun. Total ekuitas terkumpul Rp1,88 triliun, mengalami pembengkakan dari akhir 2024 sebesar Rp1,85 triliun. Jumlah aset Rp3,6 triliun, mengalami peningkatan dari akhir sebelumnya Rp3,59 triliun. (*)