EmitenNews.com -Selama sembilan bulan pertama tahun ini, PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) membukukan pendapatan USD4,98 miliar atau melorot 16 persen (y-o-y), namun perseroan optimistis bisa mencapai target di sepanjang 2023.

Menurut Presiden Direktur ADRO, selama periode Januari-September 2023, produksi dan penjualan masing-masing mengalami kenaikan 12 persen dan 11 persen menjadi 50,73 juta ton dan sebanyak 49,12 juta ton, yang diofset dengan penurunan 25 persen pada harga jual rata-rata (ASP).

"Walaupun menghadapi penurunan harga dan tekanan biaya karena inflasi, model bisnis kami yang terintegrasi tetap berkinerja baik. Kami berada di posisi yang baik untuk mencapai target di sepanjang 2023, berkat dukungan eksekusi yang baik di setiap bisnis," kata Garibaldi dalam keterangannya pada pelaksanaan Public Expose Live 2023, Selasa (28/11).

Lebih lanjut dia mengatakan, saat ini perseroan berada di posisi yang tepat untuk ambil bagian pada inisiatif hilirisasi Indonesia, yang menekankan komitmen terhadap pertumbuhan berkelanjutan secara jangka panjang.

Seperti diketahui, selama sembilan bulan pertama di 2023, jumlah laba bersih ADRO hanya USD1,22 miliar atau anjlok 35,79 persen dibanding periode yang sama di 2022 sebesar USD1,9 miliar.

Untuk periode Januari-September 2023, ADRO sudah merealisasikan belanja modal (capex) mencapai USD473 juta atau meningkat 71 persen (y-o-y), yang sebagian besar digunakan investasi pada alat berat, tongkang dan infrastruktur pendukung rantai pasok, serta memulai investasi pada smelter aluminium.

Pada sisi kinerja operasional, selama sembilan bulan pertama di 2023 total volume penjualan ADRO mencapai 49,12 juta ton atau meningkat 11 persen (y-o-y). Capaian ini dinilai masih sejalan dengan target volume penjualan di sepanjang 2023 yang sekitar 62 juta-64 juta ton.

Sementara itu, volume produksi untuk periode Januari-September 2023 tercatat meningkat 12 persen (y-o-y) menjadi 50,73 juta ton. Sedangkan, volume pengupasan lapisan penutup tercatat meningkat 25 persen (y-o-y) menjadi 217,43 Mbcm. Nisbah kupas pada sembilan bulan pertama di 2023 tercatat 4,29x atau meningkat 12 persen (y-o-y).

Adapun penjualan batubara metalurgi melalui anak perusahaan, PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) untuk periode Januari-September 2023 sebanyak 3,01 juta ton atau meningkat 38 persen (y-o-y). Seperti diketahui, ADMR menargetkan volume penjualan di 2023 berkisar 3,8 juta-4,3 juta ton.