EmitenNews.com - Kita semua berduka atas Tragedi Kanjuruhan, Malang, yang menewaskan 129 orang (127 ditambah 2 anggota polisi). Presiden Joko Widodo (Jokowi) berdukacita atas tragedi usai laga Arema FC versus Persebaya, Sabtu (1/10/2022) malam, di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur itu. Jokowi memerintahkan PSSI menghentikan sementara kompetisi Liga I 2022/2023, seraya meminta evaluasi menyeluruh, termasuk prosedur pengamanan.


"Saya juga memerintahkan PSSI untuk menghentikan sementara Liga 1 sampai evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan dilakukan," kata Presiden Jokowi dalam keterangan pers yang disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (2/10/2022).


Presiden Jokowi memerintahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menginvestigasi secara tuntas Tragedi Kanjuruhan. Jokowi menyoroti besarnya korban jiwa dalam tragedi berdarah itu. Korban dilaporkan bertambah, dan totalnya kini 129 orang tewas.


"Usut tuntas kasus ini," kata Jokowi dalam keterangan pers di Istana Bogor, Jawa Barat, Minggu (2/10/2022).


Selain itu, Jokowi juga memerintahkan Kapolri, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali dan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Mochamad Iriawan untuk mengevaluasi secara menyeluruh pelaksanaan pertandingan sepak bola. Terutama prosedur pengaman penyelenggaraannya.


Berikutnya, Presiden Jokowi memerintahkan PSSI untuk menghentikan sementara Liga 1. Penghentian dilakukan sampai evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan dilakukan.


Presiden Jokowi juga telah memberi perintah kepada Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa untuk memonitor pelayanan medis bagi korban yang dirawat di rumah sakit agar mendapatkan pelayanan terbaik.


"Saya menyesalkan terjadinya tragedi ini, saya harap ini tragedi terakhir sepak bola di Tanah Air. Jangan sampai ada lagi tragedi kemanusiaan seperti ini di masa yang akan datang," kata Jokowi.


Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, di Mapolres Malang, Minggu pagi, menyatakan, per pukul 09.30, ada sebanyak 129 korban yang meninggal akibat tragedi Kanjuruhan. "Jadi update yang terkonfirmasi 129 korban dinyatakan meninggal dunia."


Sebelumnya Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta menjelaskan kerusuhan itu menewaskan 127 orang. Dua di antaranya anggota polisi dan 125 orang suporter Arema. Yang meninggal di stadion, kata dia, ada 34. Yang lain meninggal di rumah sakit pada saat upaya proses pertolongan.


Terdapat juga 180 korban luka-luka yang masih dirawat di rumah sakit. Ada juga 13 mobil yang disebut dirusak massa suporter Arema.


Tragedi Kanjuruhan terjadi pasca laga Arema FC vs Persebaya Surabaya berakhir dengan skor 2-3. Kekalahan itu menyulut emosi Aremania, sebutan untuk suporter Arema FC. Kapolda Jawa Timur, Irjen Nico Afinta, menyatakan suporter merangsek ke dalam lapangan setelah pertandingan. Mereka menyerang para pemain Arema FC dan official.


Melihat situasi tak kondusif, polisi lantas melepaskan tembakan gas air mata untuk membubarkan massa. Tak pelak, suporter akhirnya berdesakan keluar stadion yang kemudian menyebabkan sebagian di antaranya mengalami kekurangan oksigen dan sesak nafas.


Akibat tragedi Kanjuruhan ini, PT Liga Indonesia Baru, dan PSSI, menghentikan seluruh laga BRI Liga 1 selama sepekan ke depan. Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan menyatakan bahwa kompetisi Liga 1 2022-2023 dihentikan sementara. PSSI juga memastikan Arema FC tidak akan lagi menjadi tuan rumah pada sisa kompetisi Liga 1 musim ini.


"Untuk sementara kompetisi Liga 1 2022/2023 kami hentikan selama satu pekan. Tim Arema FC dilarang menjadi tuan rumah selama sisa kompetisi musim ini," ucap Iwan Bule, demikian pensiunan jenderal polisi itu karib disapa. ***