EmitenNews.com - PT Energi Mega Persada (ENRG) membukukan penjualan USD324,8 juta sepanjang 2020. Menukik 3 persen dibanding periode sama 2019 sebesar USD334,34 juta. Laba bersih menanjak 92 persen menjadi USD53,69 juta dibanding edisi sama 2019 di kisaran USD28 juta.


Direktur Keuangan Energi Mega Persada Edoardus Windoe menyebut perseroan berhasil meningkatkan produksi minyak dan gas meski harga jual mengalami koreksi. Tahun lalu, volume produksi gas perusahaan 171 mcf per hari. Meroket 11 persen dibanding edisi sama 2019 sebesar 154 mcf per hari. 


Selain itu, volume produksi minyak 3.444 barel per hari, naik 46 persen dibanding periode sama 2019 sebesar 2.363 barel per hari. Sementara itu, rata-rata harga gas tahun lalu, sebesar USD5,38 per mcf turun 18 persen yoy, dan rata-rata harga minyak turun 35 persen menjadi USD43,55 per barel.


”Blok Malacca Strait sangat berkontribusi terhadap produksi minyak kami. Blok Bentu dan Kangean masih mendominasi produksi gas kami,” tutur Edoardus, di Jakarta, Rabu (7/4).


Sepanjang tahun lalu, kegiatan operasional Energi Mega Persada cukup padat. Perseroan telah menuntaskan proyek pengeboran pada lima sumur pengembangan blok Malacca Strait. Selain itu, juga mereaktivasi satu sumur lapangan gas Arbei di Blok Gebang. ”Kami juga menuntaskan pengeboran satu sumur eksplorasi dan proses pengeboran satu sumur appraisal blok gas Buzi EPCC Mozambik, Afrika,” tegas Chief Communication Energi Mega Persada Adinda Bakrie. (*)