EmitenNews.com - Muhammadiyah mengingatkan pemerintah untuk tidak memandang sebelah mata merebaknya penyakit kuku dan mulut (PMK) yang menyerang hewan ternak sapi. Apa lagi penularannya sangat tinggi ke sesama hewan mencapai 100 persen, sedangkan dua bulan ke depan sudah memasuki hari raya kurban atau Idul Adha 1443H


Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu’ti mengingatkan tidak bisa dipungkiri masalah ini menimbulkan masalah bagi ketentraman, terlebih masalah psikologis dan politis.


“Memang kasusnya kecil-kecil. Tetapi ini penyebarannya bisa sangat cepat karena faktor yang sebagian disebabkan oleh virus dan itu bisa terjadi dalam waktu yang sangat singkat dan berdampak sangat luas. Dampak psikologis dan dampak politis ini juga perlu diantisipasi,” katanya seperti dilansir laman Muhammadiyah.


Menurut Mu'ti asalah yang ada ini tidak boleh dipandang sebelah mata atau dianggap remeh. Sebab akan berpengaruh terhadap pelaksanaan ibadah kurban yang akan dilaksanakan pada Hari Raya Idul Adha 1443 H yang jatuh pada, Sabtu 9 Juli 2022. Mu’ti berharap masalah ini bisa segera diselesaikan oleh pemerintah.


“Ini (PMK) sesuatu yang tidak sederhana, yang tidak bisa kita pandang sebagai masalah yang bisa kita selesaikan secara sambil lalu karena ini akan sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan ibadah kurban terutama kaitannya dengan kesehatan hewan kurban,” ucapnya.


Terlebih kepada Kementerian Pertanian, Mu’ti menghimbau supaya segera melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait agar masalah penyakit kuku dan mulut segera teratasi, dan umat muslim yang sebentar lagi melaksanakan ibadah akan berjalan dengan hikmat.


Di sisi lain, Mu’ti juga khawatir adanya kasus penyakit kuku dan mulut yang menyerang hewan ternak ini jadi bahan permainan oknum importir. Karena sapi lokal dianggap tidak sehat, dan mendekati Hari Raya Idul Adha, masalah ini menjadi legitimasi bagi para importir untuk mengimpor sapi dari luar negeri.


“Tapi saya tidak mau terlalu jauh spekulasi seperti itu. Tapi apa pun, saya kira menjadi tanggung jawab pemerintah dan kita bersama, juga dengan cara kita masing-masing bisa membantu bagaimana persoalan sapi ini bisa segera teratasi,” ucap Mu’ti.


Segera diselesaikannya masalah penyakit kuku dan mulut ini, diharapkan umat Islam bisa melaksanakan ibadah hewan kurban dengan hikmat. “Sehingga umat Islam tetap melaksanakan ibadah kurban dan menyembelih hewan kurban yang sehat sesuai dengan ketentuan dari ajaran agama Islam,” imbuhnya.(fj)