Pada sisi lain, reksa dana secara umum juga masih memiliki prospek jangka panjang terutama untuk reksa dana berbasis saham di tengah ketidakpastian suku bunga saat ini.  Head of Fix Income BNP Paribas Djumala Sutedja mengatakan reksa dana secara keseluruhan jika dilihat dalam jangka pendek memiliki banyak sekali tantangan seperti gagal bayar utang AS, ekspektasi pasar soal suku bunga serta meeting The Fed.  

 

“Sementara secara jangka panjang, reksa dana masih menarik karena siklus dari suku bunga BI maupun The Fed yang saat ini lebih dekat dari puncak. Apalagi adanya tanda perlambatan di AS,” kata Djumala. 

 

Djumala bilang saat ini Investor bisa lebih fokus secara jangka panjang dengan pertimbangan investasi di ESG. Hal itu karena perusahaan berbasis ESG akan lebih kebal dari volatil. Sementara untuk rekomendasi racikan reksa dana, investor bisa mencermati reksa dana berbasis saham dan obligasi.