EmitenNews.com - PT Sinar Mas Agro Resources and Technology (SMAR) sepanjang 2021 membukukan pendapatan Rp57 triliun. Melesat 41 persen dari periode sama 2020 di kisaran Rp40,43 triliun. Hasil itu, ditopang penguatan harga crude palm oil (CPO) global. 


Kinerja tersebut, seiring strategi perseroan fokus pada produk bernilai tambah, kontribusi produk turunan sawit mencapai 88 persen dari total penjualan. Dengan penjualan produk rafinasi Rp37,05 triliun. Non-rafinasi Rp6,76 triliun, biodiesel Rp9,07 triliun, dan produk lainnya Rp4,12 triliun. Penjualan lokal berkontribusi 52 persen, dan ekspor 48 persen.


Perseroan memproduksi tandan buah segar (TBS) sebanyak 2,42 juta ton dari sebelumnya 2,57 juta ton. Produksi CPO juga turun menjadi 550 ribu ton dari tahun sebelumnya 581 ribu ton. Produksi palm kernel juga terkoreksi menjadi 150 ribu ton pada 2021 dari periode 2020 di kisaran 158 ribu ton. Perseroan mengoperasikan 16 Pabrik Kelapa Sawit (PKS) berkapasitas pengolahan 4,35 juta TBS per tahun.


”Penurunan itu karena luas area menghasilkan turun sehubungan program peremajaan kembali tanaman, dan curah hujan tinggi di Kalimantan Selatan dan Tengah,” tegas manajemen Sinar Mas Agro.


Sinar Mas Agro mencatat laba kotor sejumlah Rp10,96 triliun. Meningkat 86 persen dari periode sama 2020 di kisaran Rp5,87 triliun. Ebitda naik menjadi Rp6,12 triliun dari edisi sama 2020 di level Rp4,09 triliun. 


Laba bersih Rp2,83 triliun, naik 84 persen dari periode sama 2020 sejumlah Rp1,54 triliun. Ekuitas naik menjadi Rp14,42 triliun dari sebelumnya Rp12,52 triliun. (*)