Nelangsanya Nasib 230 KK Transmigran Asal Jateng di Nunukan

Sebanyak 230 KK transmigran asal Klaten, Jawa Tengah di Nunukan, Kalimantan Utara menuntut keadilan soal lahan garapan yang dijanjikan pemerintah sejak 2013. Dok ist.
DPRD setempat meminta Dinas Perkebunan, Dinas Transmigrasi, dan Dinas Perizinan segera mengeluarkan surat penghentian aktivitas perusahaan di lahan 52 hektar tersebut dan menyerahkannya kepada masyarakat.
"Kasihan mereka. Meninggalkan kampung halaman hanya untuk ditelantarkan. Di satu sisi pemerintah dirugikan, di sisi lain perusahaan pun enggan hadir dalam undangan DPRD. Kalau tidak tegas, masalah ini tak akan pernah selesai," tegas Donal.
Informasi yang ada menyebutkan, penempatan 230 KK transmigran SP 5 Sebakis merupakan bagian dari kerja sama antara Pemkab Nunukan, Kalimantan Utara, dengan Pemkab Klaten, Jawa Tengah.
Berdasarkan Surat Nomor 2 Tahun 2013, para transmigran dijanjikan menerima: Lahan pekarangan seluas 0,25 hektare (yang sudah diterima) Lahan Usaha I seluas 0,75 hektare Lahan Usaha II seluas 2 hektare.
Sesuai ketentuan, lahan usaha tersebut seharusnya sudah diterima maksimal dua tahun setelah penempatan. Namun, hingga 2025 atau hampir 13 tahun kemudian, lahan tersebut belum terealisasi. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Nunukan mengaku kesulitan menyelesaikan persoalan ini karena sebagian besar lahan telah dikuasai masyarakat. ***
Related News

New Experience Stasiun Tanah Abang Siap Tampung 300 Ribu Penumpang

Satgas Pangan Polri Periksa Empat Produsen Beras Nakal

Wujudkan Swasembada Pangan dan Hentikan Impor, Ini Langkah Kementan

Data Satgas PKH, Alih Fungsi Hutan Jadi Lahan Sawit Terluas di Riau

Kejagung Pertimbangkan Tersangka Riza Chalid Masuk DPO

Main Judol, Pemerintah akan Coret Ratusan Ribu Penerima Bansos