EmitenNews.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Neraca Perdagangan Indonesia November 2021 mengalami surplus USD3,51 miliar.


Surplus Neraca Perdagangan Indonesia tersebut terutama berasal dari surplus di sektor nonmigas yang tercatat USD5,20 miliar. Sedangkan di sektor migas terjadi defisit USD1,69 miliar.


Surplus Neraca Perdagangan Indonesia tak lepas dari nilai ekspor Indonesia di bulan November 2021 yang mencapai USD22,84 miliar atau naik 3,69 persen dibanding ekspor Oktober 2021. Dibanding November 2020 nilai ekspor naik sebesar 49,70 persen.


Ekspor nonmigas November 2021 mencapai USD21,51 miliar, naik 2,40 persen dibanding Oktober 2021, dan naik 48,38 persen dibanding ekspor nonmigas November 2020.


Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–November 2021 mencapai USD209,16 miliar atau naik 42,62 persen dibanding periode yang sama tahun 2020. Demikian juga ekspor nonmigas mencapai USD197,98 miliar atau naik 42,00 persen.


Peningkatan terbesar ekspor nonmigas November 2021 terhadap Oktober 2021 terjadi pada komoditas bahan bakar mineral sebesar USD211,3 juta (5,39 persen), sedangkan penurunan terbesar terjadi pada lemak dan minyak hewani/nabati sebesar USD811,4 juta (24,17 persen).


Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari–November 2021 naik 35,42 persen dibanding periode yang sama tahun 2020, demikian juga ekspor hasil pertanian naik 4,03 persen dan ekspor hasil tambang dan lainnya naik 94,28 persen.


Ekspor nonmigas November 2021 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu USD5,41 miliar, disusul Amerika Serikat USD2,54 miliar dan Jepang USD1,64 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 44,61 persen. Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa (27 negara) masing-masing sebesar USD4,14 miliar dan USD1,80 miliar.


Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari–November 2021 berasal dari Jawa Barat dengan nilai USD30,71 miliar (14,68 persen), diikuti Kalimantan Timur USD22,00 miliar (10,52 persen) dan Jawa Timur USD21,06 miliar (10,07 persen).


Perkembangan Impor


Nilai impor Indonesia November 2021 mencapai USD19,33 miliar, naik 18,62 persen dibandingkan Oktober 2021 atau naik 52,62 persen dibandingkan November 2020.


Impor migas November 2021 senilai USD3,03 miliar, naik 59,37 persen dibandingkan Oktober 2021 atau naik 178,79 persen dibandingkan November 2020.


Impor nonmigas November 2021 senilai USD16,30 miliar, naik 13,25 persen dibandingkan Oktober 2021 atau naik 40,79 persen dibandingkan November 2020.


Peningkatan impor golongan barang nonmigas terbesar November 2021 dibandingkan Oktober 2021 adalah mesin/perlengkapan elektrik dan bagiannya USD425,5 juta (25,61 persen). Sedangkan penurunan terbesar adalah serealia USD127,9 juta (26,78 persen).


Tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari–November 2021 adalah Tiongkok USD49,50 miliar (32,42 persen), Jepang USD13,27 miliar (8,69 persen), dan Thailand USD8,20 miliar (5,37 persen). Impor nonmigas dari ASEAN USD26,36 miliar (17,27 persen) dan Uni Eropa USD9,65 miliar (6,32 persen).


Menurut golongan penggunaan barang, nilai impor Januari–November 2021 terhadap periode yang sama tahun sebelumnya terjadi peningkatan pada barang konsumsi USD4.752,5 juta (36,73 persen), bahan baku/penolong USD38.737,9 juta (41,65 persen), dan barang modal USD4.217,0 juta (19,92 persen).(fj)