Nippon Shokubai Ekspansi Pabrik di Cilegon, Investasi Rp1,69 Triliun

Ilustrasi PT Nippon Shokubai Indonesia, Cilegon, Banten. dok. Nippon Shokubai. Zonaekbis.
EmitenNews.com - Kabar baik dunia investasi Indonesia. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani mengabarkan, PT Nippon Shokubai Indonesia kembali berinvestasi senilai Rp1,69 triliun untuk mengembangkan industri petrokimia di Tanah Air.
Dalam keterangannya yang dikutip Kamis (12/9/2024), Rosan Roeslani mengatakan Nippon Shokubai Indonesia akan melakukan perluasan pabrik dengan memulai konstruksi fase keempat di Cilegon pada 2025. Harapannya, fasilitas tersebut bisa beroperasi pada 2027.
"Saya mengapresiasi Nippon Shokubai yang sudah berinvestasi sejak 1996. Saya datang sudah (pembangunan) fase keempat dengan nilai perluasan sekitar Rp1,69 triliun, atau USD110 juta," ujar mantan Ketua Umum Kadin Indonesia itu, dalam kunjungannya ke fasilitas PT Nippon Shokubai Indonesia di Cilegon, Banten, Rabu (11/9/2024).
Pemerintah Indonesia sangat menjaga investasi yang sudah ada di Tanah Air. Tidak hanya investasi yang baru, tetapi yang sudah masuk juga harus dijaga dengan baik.
Kementerian Investasi/BKPM mencatat, perusahaan asal Jepang PT Nippon Shokubai Indonesia pertama kali memulai produksi komersialnya pada 1999 dengan fasilitas pertama. Sejak itu, perusahaan terus melakukan ekspansi, dengan fasilitas kedua mulai beroperasi secara komersial pada 2014 dan fasilitas ketiga pada 2023.
Perluasan kali ini, diharapkan tidak hanya memberikan dampak bagi perusahaan, tetapi juga harus berdampak positif bagi masyarakat sekitar.
Menurut Rosan Roeslani, investasi Nippon Shokubai Indonesia tersebut juga akan meningkatkan peran dan SDM di Cilegon sehingga bisa bertumbuh dan berkembang. Ia memastikan hal itu sejalan dengan program vokasi dan training dari pemerintah untuk mendukung hal tersebut. ***
Related News

PPH 21 dan PPN Bawa Penerimaan Pajak Bulan Maret Alami Rebound

Percepat Program Prioritas, Pemerintah Buka Blokir Anggaran Rp86,6T

Indonesia Bersaing dengan 72 Negara dalam Negosiasi Tarif dengan AS

BPS: April 2025 Terjadi Inflasi 1,95 Persen YoY

Lagi; Harga Emas Antam Turun Rp20.000 per Gram

Bank Minta Agunan KUR di Bawah Rp100 Juta, Siap Terima Sanksi