EmitenNews.com - PT PP (PTPP) telah menetapkan serangkaian program kebijakan dan strategi di tengah pandemi Covid-19. Secara global, pandemi Covid-19 telah mengubah kebiasaan dan gaya hidup masyarakat. Tidak hanya mempengaruhi sektor kesehatan, dan, ekonomi, ketenagakerjaan juga menuai dampak signifikan.


Meski begitu, performa perusahaan sepanjang 2020 masih cukup baik. Perseroan membukukan laba bersih tahun berjalan Rp266 miliar. Sukses perusahaan itu, melampaui ekspektasi dan proyeksi sebelumnya. 


Berdasar laporan keuangan tahun 2020 (audited), perseroan membukukan laba kotor Rp2,17 triliun. Rasio utang berbunga masih berada pada angka 1,32x dari 2,5x covenant (batas utang). Itu merefleksikan rasio utang Perseroan masih jauh di bawah covenant ditetapkan perbankan. Kondisi itu, menjadi suntikan modal dan optimisme perusahaan di masa pandemi Covid-19. 


Perseroan juga telah menetapkan kinerja tahun ini dapat tumbuh dibanding realisasi tahun sebelumnya. Guna menjalankan visi perusahaan unggul, bersinergi, dan berkelanjutan, perseroan menyusun berbagai strategi baik jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang. Untuk strategi jangka pendek, perseroan telah menuangkan strategi dalam buku Rencana Kerja Anggaran Perusahaan 2021. 


”Di masa pandemi Covid-19, tidak sedikit perusahaan harus mendaur ulang rencana bisnis untuk bertahan dan bangkit. Tidak sedikit sektor usaha terdampak termasuk dunia konstruksi. Oleh karena itu, perseroan telah menuangkan berbagai kebijakan strategi untuk jangka pendek, menengah, dan panjang,” tutur Yuyus Juarsa Sekretaris Perusahaan, kepada media, Kamis (8/4). 


Di mana, strategi jangka pendek berorientasi pada lima fokus prioritas Kementerian BUMN. Yaitu nilai ekonomi & sosial, inovasi model bisnis, kepemimpinan teknologi, peningkatan investasi, dan pengembangan talenta. Sektor nilai ekonomi & sosial, salah satu strategi akan dijalankan yaitu fokus pada segmen Champion (Seaport dan Power Renewables). 


Inovasi model bisnis, salah satu akan dijalankan tahun ini menyelaraskan sistem induk dan anak usaha. Pada kepemimpinan teknologi, perseroan akan mempercepat pengembangan smart construction technology. Sementara itu, juga akan mengembangkan global talent readiness program di bidang SDM. 


Perseroan juga telah menyusun strategi jangka menengah dan jangka panjang untuk terus bertumbuh dan berkelanjutan. Di mana, sejumlah strategi telah disusun meliputi: memperluas kepemimpinan, investasi (perputaran nilai), penyelarasan lini bisnis, dan memperkuat kapabilitas perusahaan. 


Penguatan aspek strategi dengan bertransformasi menyesuaikan diri (adaptif) dalam menghadapi masa pandemi telah dan akan dilakukan dengan menerapkan beberapa strategi atau kebijakan bisnis. Yaitu melakukan transformasi portofolio bisnis, transformasi unit bisnis, transformasi organisasi, transformasi tata kelola bisnis, dan transformasi pengelolaan inovasi, teknologi & corporate knowledge. 


Pada bidang investasi, perseroan fokus pada selective investment. Di mana, sejumlah proyek investasi memiliki Break Even Point (BEP) cepat akan menjadi prioritas perusahaan. Selain itu, smart recycling asset akan difokuskan kepada proyek-proyek jalan tol telah diselesaikan pembangunannya dan memiliki profitabilitas baik. Hasil smart recycling asset untuk membiayai proyek-proyek investasi dengan nilai profitabilitas jauh lebih menguntungkan. 


Perseroan meyakini kondisi akibat pandemi Covid-19 hanya bersifat sementara. Perseroan telah memiliki strategi jitu menghadapi pandemi Covid-19 tertuang dalam Business Continues Plan (BCP) untuk tumbuh berkelanjutan. Dukungan Pemerintah terhadap pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi Covid-19, seperti kebijakan pemberian insentif pembebasan pajak pertambahan nilai (PPN) sektor properti dan penurunan tarif PPh Final atas Jasa Konstruksi akan memberikan optimisme bagi perseroan. 


Selain itu, Kementerian BUMN turut mendukung program pemerintah mengatasi pandemic Covid-19 dengan menggalakkan vaksinasi secara massif kepada masyarakat dan karyawan. Itu salah satu usaha paling efektif meminimalisir dampak Covid-19. ”Menyusul sejumlah stimulus positif dijalankan pemerintah itu, diharap mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional sehingga berdampak positif terhadap kegiatan usaha perseroan,” harap Yuyus. (*)