EmitenNews.com - Debut saham perdana Wijaya Cahaya Timber (FWCT) melangit 34,7 persen alias auto reject atas (ARA). Itu setelah menanjak 41 poin menjadikan Rp159 per lembar dari harga initial public offering (IPO) sejumlah Rp118. 


Saham Wijaya menyentuh level tertinggi Rp159, terendah Rp150, dan rata-rata Rp159. Sepanjang perdagangan, saham Wijaya ditransaksikan 113.341 lot senilai Rp1,80 miliar. Dengan skema harga itu, nilai kapitalisasi saham Wijaya tercatat Rp298,13 miliar. 


Wijaya melepas 375 juta lembar setara 20 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh, dengan harga pelaksanaan Rp118. Dengan banderol harga itu, perseroan meraup dana Rp44,25 miliar. Berdasar hasil penawaran umum periode 26-30 Januari 2023, saham Wijaya mengalami oversubscribed 344,09 kali. 


Perseroan menunjuk Lotus Andalan Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek. ”IPO bagian dari strategi meningkatkan ekspansi usaha, kapasitas pendanaan, tata kelola, dan prinsip keterbukaan lebih baik sebagai perusahaan publik,” tutur Budi Tjahjadi, Direktur Utama Wijaya.


Per 31 Juli 2022, Wijaya membukukan penjualan Rp508,29 miliar dengan laba bersih Rp25,18 miliar. Itu menjadi salah satu faktor Wijaya yakin, dan optimistis menjalani proses IPO. Dana hasil IPO, 79 persen untuk belanja modal berupa pembelian mesin-mesin produksi utama.


Lalu, sekitar 16 persen untuk belanja modal berupa pembelian mesin-mesin produksi pendukung, dan sisanya untuk modal kerja guna mendukung operasional. Didukung tim manajemen solid, karyawan berkualitas, Wijaya berkomitmen memberi dampak positif, dan berkelanjutan bagi pemangku kepentingan melalui kegiatan usaha. (*)